Jasa para pahlawan memang harus kita hargai. Tanpa adanya pahlawan yang dengan gagah berani membela dan mempertahankan negeri kita tercinta ini. Tentu kita tidak akan pernah mencicipi rasanya kemerdekaan ini. Mungkin, kita juga masih dijajah dan tidak bisa hidup dengan tenang.
Namun, karena tekad kuat dan kegigihan mereka. Kita akhirnya merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya, meski terkadang masih ada saja yang menjajah kemerdekaan kita seperti teknologi yang disalahgunakan oleh orang-orang yang kurang bijak memanfaatkan teknologi.
Perjuangan para pahlawan yang seharusnya kita apresiasi pun, terkadang masih luput. Beberapa pahlawan atau veteran yang sampai sekarang masih hidup pun harus hidup terbengkalai dan dirundung kesulitan hidup.
Padahal dulunya, dialah yang mempertaruhkan nyawa demi kehidupan di masa depan. Kehidupan yang cerah dan masa depan yang indah.
Justru di hari tuanya inilah, hidupnya sama sekali jauh dari kata enak dan indah. Pekerjaan serabutan yang harus dilakukan demi menyambung hidup pun rela dilakukan. Salah satunya adalah veteran dari daerah Kapuas ini.
Jasanya tak diragukan lagi, sebagai prajurit yang berperang di medan perang, hingga Indonesia merdeka 72 tahun.
Namun jasanya di medan perang ternyata tak membuatnya bisa sejahtera di hari tuanya.
Kisah ini memperlihatkan sosok veteran, mantan tentara yang terlihat berjualan pisang di pasar.
Masih mengenakan pakaian kebanggaannya, berdasarkan informasi, kakek veteran ini berjualan pisang di daerah Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah.
Tubuhnya yang bungkuk, rambut putih ditutupi topi kebanggaannya yang berwarna kuning.
Seragam berwarna hijau kebanggaannya juga masih dikenakan. Namun bukan untuk berperang atau menghadiri acara yang biasa para veteran hadir.
Kakek ini duduk lesehan di antara banyak orang lalu lalang dengan pisang yang ada di depannya.
Kisah kakek ini menjadi viral, usai dibagikan di akun fanpage info army yang dibagikan 67.547 kali dengan 1200 komentar lebih.
“Kenapa mereka sekarang susah? Karena dulu mereka tidak mementingkan kekayaan, mereka mementingkan bagaimana nanti anak cucu mereka bisa menginjak negara mereka dengan berkata ‘Ini Negara Indonesia, negara kami’ Veteran kalimantan domisili di kuala kapuas Ayo bantu share agar pemerintah bisa melihat derita para veteran”.
Sayangnya tidak ada yang memastikan dan tidak dijelaskan identitas siapa nama kakek veteran ini, beberapa komentar terlihat memperdebatkan nasib kakek veteran ini.
Renita Dewi: “Kakek ini jg mungkin hidup dr ke 1 presiden ke presiden berikutnya… Knp g diekspos… Hrs nya yg disekitar klo pny hati pny mata tolonglah mrk… Ku pny kakek veteran jujur tdk korupsi hidupnya sederhana msh tua jg krj…knp kita selalu menyalahkan trus kita ini guna nya bagi negara apa? Apa? Masa disekitar menolong aja gk mau”.
Lino Suprianto, “Jgn negthink dulu bro! Siapa tau beliau lg jln2 di pasar dan membeli sesuatu.Asal kalian tau aja, pemerintah sdh memberi mereka tunjangan terhadap jasa2 mereka. Dan disini, di kalteng ini, para veteran sangat di hormati jasa2 mereka terhadap bangsa dan negara. Buat admin, kalo ngasih keterangan yg lengkap, jgn sepotong2. Bikin yg komen gagal paham aja”.
Umigustiy: Semua ini trgantung dri pemimpin negaranya dan pejabt lainnya.rakyat tdk bisa brbuat apa” cmn bisa blng kok teganya di biarkn trlantar tnpa pembelaan gtu aja. mkanya brsatulah demi Indonesia biar dn kmakmuran negara du nikmati oleh seluruh bangsa INDONESIA juga bpk veteran kyk gni tdk di pandang sblh mata aja”.
Wantoe Zaow Zaow: “Ada kok tunjangan bagi para veteran, cuma kdang mereka gak tau cara mengajukannya aja, ntk mengurusnya jg ga susah mbok yao mereka yg di skitar mau bantu urus pengajuan tunjangannya”.
Angga Keko Khirana: “Pemerintah hanya bisa menikmati hasil perjuangan meraka…tidak bisa melihat apa yg mereka sudah korbankan u/ negara…pda kemana para pejabat yg berdasi yg menaiki mobil” mewah & rumah megah…liat skarang apa yg terjadi pda veteran” indonesia”.
Wah sangat miris ya jika dipikir-pikir. Seharunya pemerintah lebih menjunjung tinggi harkat dan martabat para pahlawan dan veteran yang masih hidup hingga kini. Agar kehidupannya layak dan sejahtera di hari tuanya. Karena bagaimanapun merekalah yang sudah berjuang dulu mengusir penjajah.