Beberapa waktu terakhir ini, ada satu sosok anak laki-laki yang sedang banyak diperbincangkan oleh publik. Anak laki-laki ini justru menjadi sorotan bak selebritis yang kerap kali wara-wiri di berbagai pemberitaan. Meski bukan karena sebuah karya atau sesuatu hal, anak laki-laki ini begitu mengundang rasa penasaran dan simpati dari berbagai pihak.
Baru-baru ini, beredar foto bocah berseragam pramuka yang tertidur saat berjualan. Foto ini membuat publik dunia maya (netizen) penasaran. Menurut keterangan, bocah tersebut berjualan selepas pulang sekolah. Kabarnya kini, nasib keluarga bocah tersebut terancam diusir dari rumah kontrakannya.
Siswa berseragam pramuka ini tertangkap kamera tengah tertidur di pinggir jalan, dan nampak begitu lelah. Seorang bocah kecil ini tertidur di trotoar yang berada di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Posisi tidur dari bocah ini tidaklah terlentang, melainkan bersandarkan pada sebuah dinding. Di depannya nampak kardus dagangan makanan kecil. Diketahui kala itu, siswa laki-laki ini tengah berjualan makanan kecil di pinggir jalan hingga tanpa sengaja tertidur. Mungkin dia mengalami kelelahan ketika sepulang sekolah harus berjualan.
Abil Alifudin atau yang biasa dipanggil Abil, adalah seorang siswa kelas 4 SD yang sepulang sekolah selalu meluangkan waktu untuk berjualan makanan ringan di depan kampus Unindra, Jakarta.
Di foto yang beredar di media sosial, Abil tampak masih mengenakan seragam sekolah lengkap: pakaian pramuka, sepatu, dan setangan leher alias kacu merah-putih. Di depan sang bocah tampak sebuah kardus kecil berisi tisu dan aneka jajanan.
http://images.solopos.com/2017/03/Lelah-Abil-tertidur-saat-berjualan-selepas-sekolah_Facebook.jpg
Melihat foto Abil, banyak netizen yang kemudian mencari keberadaan bocah tersebut. Salah satunya komunitas peduli pendidikan, Sekolah Relawan. Salah satu relawan Sekolah Relawan, Roel Mustafa, mengatakan bahwa Abil hidup di tengah keterbatasan ekonomi.
Anak kelahiran 18 Januari 2004 ini mengaku berjualan setiap hari setelah pulang sekolah, pada pukul 14.00-22.00 WIB. Hasil dari berjualan sebagian dia gunakan untuk membeli perlengkapan sekolah dan membantu ibu. Jika ada sisa, Abil menggunakannya untuk sekadar bermain ke warnet (warung internet).
Akibat sering berjualan hingga malam, tak jarang Abil ketiduran di ruang kelas saat jam pelajaran sekolah. Teman-teman di kelas pun pernah meledeknya lantaran berjualanan makanan di pinggir jalan. Namun, bagi Abil, selama yang dia lakukan benar dan halal, itu tak jadi soal.
Bukan hanya teman, guru dan orangtua juga tahu Abil sering berjualan sepulang dari sekolah. Kini Abil duduk di bangku kelas IV SD. Dia bersekolah di SDN 09 Tanjung Barat. Ketika ditanya apakah sang guru tahu bahwa dia berjualan, Abil cerita bahwa gurunya tahu.
Abil merasa, untuk memenuhi kebutuhannya ia harus berjualan. Meski sempat dilarang oleh orangtua dan kakaknya, hal itu tidak membuat dia berhenti berjualan.
Diketahui Ayah Abil yakni bekerja sebagai pedagang jajanan kecil, pendapatannya rata-rata hanya Rp 5.000 per hari. Karena kesulitan ekonomi, dua kakak Abil putus sekolah saat masih SMP. Kini tinggal Abil dan kakak ketiganya, yang masih bersekolah. Sedangkan Abil juga masih memiliki adik berusia tiga tahun.
Kabarnya, keluarga Abil terancam diusir dari rumah kontrakan karena menunggak biaya sewa selama menempati rumah tersebut. Perihal hal tersebut tim Sekolah Relawan tengah mengusahakan bantuan untuk keluarga Abil. Bantuan tersebut berupa biaya pendidikan bagi Abil dan modal usaha untuk kehidupan keluarga Abil yang lebih baik.
Mendengar kisah Abil tersebut membuat netizen terharu. Netizen juga berharap dinas setempat segera bergerak cepat. Banyak juga netizen yang berkomentar membanjiri foto-foto Abil yang diunggah ke sosial media.
“Ayo bergerak dinas yg terkait bantu lah… Pemerintah sdh ada bagian nya untuk persoalan sosial…. Semangat truss ade abil dan keluarga….” tulis Kiki Satria.
“Smg km ketiban rezeki dek.. Viralmu dimensos cepat meluas dan bbyak yg bermurah hati.. Aamin2” tulis Eriyeni Ahmad Salam.
“UNINDRA Jakarta…?? Bukannya di Jakarta ada KJP.” tulis Rachmadh Irawan.
Semoga saja banyak yang membantu Abil dan keluarga Abil dalam mengatasi masalah ekonomi di keluarganya, dan semoga saja ada uluran tangan dair orang baik agar Abil tidak perlu lagi berjualan makanan kecil dan dapat fokus belajar lagi.