Sekolah Jerman Atasi Anak Hiperaktif Dengan Beban, Kamu Pasti Tak Menyangka
Mengatasi anak yang memiliki kecenderungan hiperaktif dan banyak melakukan aktivitas, serta memiliki ekcenderungan sulit diatur memang terkadang membuat orang tua maupun guru mengalami kesulitan selama berinteraksi dengan anak-anak hiperaktif ini.
Tak terkecuali jika guru yang biasanya hanya diberi satu orang saja per kelas dan harus mengajar seorang diri dengan mengatasi kehiperaktifan anak-anak didiknya. Tentu bukanlah hal yang mudah bukan?
Tapi ternyata, ada trik khusus yang diberikan kepada anak-anak yang hiperaktif agar mereka bisa diam dan tenang selama pelajaran berlangsung di kelas.
Sebuah sekolah di Jerman ini misalnya, pihaknya melakukan trik beban kepada sang anak yang cenderung hiperaktif agar mereka tetap mau diajak untuk tetap diam dan duduk di kursinya selama belajar.
Kira-kira bagaimana ya trik ini berlaku?
Jika sekolah-sekolah lain menerapkan cara yang terbilang biasa untuk membuat anak-anak mau duduk diam selama pelajaran berlangsung. Justru di Negara Jerman skeolah-sekolah yang ada disana memiliki trik yang terbilang ekstrim untuk membuat sang anak yang kebanyakan bergerak menjadi diam seribu bahasa dan tak membuat repot guru.
Sekolah-sekolah itu menyuruh anak yang aktif bergerak dan anak-anak nakal untuk memakai rompi berisikan pasir tebal supaya mereka duduk diam.
Rompi kontroversial itu mempunyai berat hampir 6 kilogram dan sudah digunakan di 200 sekolah di Jerman.
Tentu saja ada banyak orangtua yang memprotes hal itu.
Akan tetapi sekolah-sekolah itu mengatakan kalau rompi yang satunya seharga hampir 2 juta Rupiah itu sangat efektif untuk menenangkan anak hiperaktif dan yang menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHAD).
Gerhild de Wall, seorang kepala sekolah di kota Hamburg mengatakan kalau anak-anak tidak dipaksa mengenakan rompi itu.
Bahkan katanya anak-anak senang memakainya.
Ada juga orangtua yang anaknya sudah memakai rompi itu selama 2 tahun untuk terapi ADHD mengaku anaknya tidak keberatan memakainya.
Sementara itu banyak orangtua lain yang menyamakan rompi itu seperti jaket yang dipakai orang gila di rumah sakit jiwa.
Beberapa psikiater juga menyarankan untuk melakukan pendekatan berbeda kepada setiap anak daripada menyamakan semuanya dengan perlakukan sama.
Wah, rupanya cara tersebut sangat efektif diberlakukan di sekolah-sekolah yang memiliki anak-anak hiperaktif agar mau duduk diam dan tenang.
Jika di Indonesia, tentu tidak akan sampai seperti itu ya dalam menangani anak yang hiperaktif.
Jika kamu memiliki anak atau saudara yang juga hiperaktif, mungkin ada baiknya kamu melakukan tips-tips beirkut untuk mengatasi anak yang hiperaktif.
Perhatikan asupan makanan anak

http://pengobatananakhiperaktif.com
Makanan yang mempunyai dampak buruk pada anak autis, yaitu makanan yang mengandung protein susu sapi (kasein) dan protein tepung terigu (gluten).
Kedua unsur ini tidak dapat dicerna sistem pencernaan mereka, mengakibatkan terjadi proses akumulasi apioid atau substansi sejenis morfin (dikenal sebagai dermophin) di dalam tubuh.
Hal tersebut menyebabkan anak suka mengamuk, hiperaktif, sulit dikendalikan, tidak bisa tenang dan anak sulit berpikir logis.
Sehingga penting bagi orang tua memberikan asupan makanan bergizi bagi anak, yang penting untuk pertumbuhan otak anak.
Berikan perhatian dan kasih sayang

http://www.katalogibu.com
Demikian juga para orang tua harus bersabar dalam menghadapi anak hiperaktif/autis, terutama sabar dalam memberikan perhatian lebih untuknya dibanding kebanyakan anak-anak lainnya.
Hiperaktif bukanlah suatu penyakit. Hal yang menjadi sebab terbesar anak seperti itu karena kurangnya perhatian dari orang tuanya. Untuk itu, cara mengatasinya dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.
Bersemangat dan bersabar dalam mengajarkan anak

https://3.bp.blogspot.com
Misalnya, ajarkan anak untuk duduk diam sewaktu makan. Meskipun anak banyak tingkah, Anda harus berusaha untuk membuatnya mengerti bahwa saat makan dirinya tidak boleh terlalu aktif.
Selain itu, bersikap diam perlu dilatih pada anak saat melakukan hal-hal lain yang normalnya membutuhkan ketenangan. Hal ini memang tidak bisa dilakukan sekali, akan tetapi “ratusan kali”.
Sehingga disinilah pentingnya semangat dan kesabaran orang tua dalam memperbaiki prilaku anak. Dengan sedini mungkin memperbaiki prilaku anak, membiasakan sikap yang baik pada anak, maka akan semakin mudah membuat tingkat hiperaktif anak untuk berkurang.
Bagaimana, mudah bukan?
