Rela Anak Diadopsi! 18 Tahun Kemudian, Ini yang Terjadi!
Merelakan seorang buah hati untuk diadopsi oleh orang lain karena ketidakmampuan untuk merawat snag buah hati, tentu merupakan pilihan yang sangat sulit untuk diambil.
Bahkan tak jarang yang setelah melakukannya, malah mengalami perasaan bersalah hingga bertahun-tahun.
Ada juga yang sampai stress karena merindukan sang buah hati yang kemungkinan akan terpisah selama-lamanya ketika sudah dibiarkan untuk diadopsi oleh orang lain.
Mungkin perasaan inilah yang dirasakan oleh seorang ibu di Orlando, Florida ini bernama Tammy Oswalt.
Dirinya begitu kaget dan merasakan haru yang sangat dalam ketika dirinya mendapatkan sebuah kejutan dari sang putri di saat hari ulang tahunnya.
Ketika akan melaksanakan perayaan ulang tahun sang ibu. Putri cantiknya tersebut sempat mengatakan bahwa dirinya akan memberikan sebuah hadiah yang bahkan tak dapat ternilai dengan uang dan sangat berharga.
Siapa yang menyangka bahwa hadiah yang diberikan sang putri adalah hadiah pertemuan manis yang sudah tak pernah terjadi sejak belasan tahun lamanya.
Dengan penuh rasa terkejut, seseorang datang menghampiri Tammy untuk mengucapkan selamat ulang tahun.
Rupanya, putra Tammy yang saat ini telah berusia 18 tahun bernama Dylan ini datang untuk memberikan kejutan terindah bagi Tammy yang tengah berulang tahun pada hari itu.
Betapa terkejutnya Tammy ketika mendapati putranya kini sudah beranjak dewasa.
Bahkan, Tammy sempat mengalami rasa bersalah yang teramat dalam karena membiarkan sang putra untuk diadopsi oleh orang lain.
Meski perasaan bersalah sempat muncul kembali ketika menatap wajah sang putra yang kini sudah tumbuh besar. Tammy tampak terlihat sangat bahagia ketika bertemu kembali dengan Dylan atas kejutan yang diberikan oleh sang putri.
Rupanya, ada kisah menyakitkan dari perpisahan itu.
Kala itu ia merelakan anak laki-lakinya itu untuk diadopsi dengan harapan anaknya bisa mendapat kehidupan yang lebih baik.
Setelah merelakan anaknya yang diberi nama Bruce dan kemudian berubah menjadi Dylan saat diadopsi, interaksinya dengan sang anak berkurang.
Ia hanya mendapat beberapa kabar dari agensi setelah kelahiran Dylan.
Sejak saat itu, sejumlah permintaan Tammy untuk mendapatkan kabar sang anak sering ditolak sehingga ia merelakan Dylan tumbuh besar tanpa dirinya.
“Saat aku tengah hamil Dylan, dunia sekitarku berantakan. Pasanganku meninggalkanku, aku kehilangan pekerjaan, dan hampir kehilangan rumah. Dia layak mendapat keluarga dengan orangtua yang penuh kasih sayang, rumah, dan semua hal yang tak bisa aku berikan saat itu,” ungkap Tammy.
“Sejak kelahiran Dylan, aku membenci diri sendiri. Aku bertanya-tanya di mana dia, bagaimana keadaannya, dan apakah dia membenciku,” imbuhnya.
Tammy menegaskan ia membiarkan anaknya untuk diadopsi bukan karena tak mencintainya atau tak menginginkannya.
“Aku membiarkannya diadopsi karena mencintainya dan ingin dia memiliki kehidupan yang lebih baik,” terangnya.
Hingga suatu hari, Dylan menghubungi kakak tertuanya, Samantha, dengan pesan penuh harapan jika suatu hari bisa menjadi bagian dari keluarga itu lagi.
Tetapi saat itu, Dylan belum siap bertemu dengan ibu kandungnya.
Hingga akhirnya beberapa bulan setelah percakapan itu, anak perempuan Tammy menyuruhnya melihat pesan masuk.
Di situ, tertulis pesan dari Dylan untuk Tammy, yang memanggilnya ‘ibu’ dan menanyakan kabarnya.
“Pertama kali aku mengetahui dia memanggilku ibu, ketakutanku terhenti. Untuk sesaat aku merasa sakit karena telah menjauhkannya dariku begitu lama. Aku tahu sangat sulit untuknya untuk menghubungi wanita yang terlihat menyerah untuknya. Dan aku senang dia menemukan keberanian. Itu sangat mengagumkan memilikinya kembali dalam hidupku. Dylan dan aku berjanji tak akan saling melepaskan lagi. Tak peduli apapun yang terjadi, kita akan selalu menjadi keluarga,” lanjut Tammy.
Momen pertemuan itu berhasil disiarkan anaknya, Samantha, melalui live streaming Facebook.
Lagi, hubungan antara orang tua dan anak memang akan selamanya menjadi hubungan yang seperti itu. Karena takkan pernah ada yang namanya mantan anak atau mantan orang tua. Keduanya akan selalu pada posisi yang sama, bahkan sampai akhir hayat.
Pernah terpisah bukan berarti akan terpisah selamanya, karena pertemuan oleh takdir akan membuktikan betapa kuatnya cinta kasih dan ikatan batin antara orang tua dan juga anak.
