SENYUM.com

Pria Unggah Kawah Gunung Agung yang Aktif, Imbauan PVMBG Begini!

Gunung Agung, rupanya masih saja aktif dan menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang meresahkan para warga. Bahkan, sejak statusnya kembali aktif para wisatawan pun semakin menurun drastis. Bahkan, banyak yang enggan mendekat ke Gunung Agung lantaran berpikir bahwa Gunung Agung masih berstatus membahayakan.

Jika banyak orang memilih untuk tidak mendekati Gunung Agung untuk sementara waktu. Lain halnya dengan sosok pria yang satu ini. Dirinya justru tanpa ragu mendaki Gunung Agung dan memotret kawah gunung yang masih aktif tersebut.

Sontak, ketika fotonya beredar banyak netizen yang kemudian mengecam aksi pria nekat tersebut. Disebut-sebut, pria itu sama sekali tidak memikirkan keselamatan dirinya sendiri. Padahal, sudah jelas bahwa saat ini larangan mendaki Gunung Agung sudah ditetapkan oleh pihak PVMBG.

Meski begitu, masih saja ada yang melanggar larangan tersebut dan ini merupakan kali kesekian pendaki nekat menaiki gunung yang saat ini tengah berstatus aktif tersebut.

Dalam video yang diposting akun media sosial Facebook ‘Ikomang Giri’ ini ditunjukkan kondisi dan situasi kawah Gunung Agung.

Terlihat dalam video yang mendadak viral tersebut terlihat ada tangan seseorang dengan memegang tongkat.

Si pemilik akun menyebut, video itu dibuat di kawah Gunung Agung pada Rabu (13/12/2017). Video yang kini viral diberikan kalimat dengan tanda pagar ‘#bukankarnanekat #ataucarisensasi Murni karena hati yg terpanggil, untuk sebuah benang tridatu, GA tgl 13-12-2017,pukul 08.42”.

Video dengan durasi 4.05 detik tersebut pun langsung menuai komentar dari netizen.

Namun demikian, benar atau tidaknya apakah video diambil pada hari ini sulit untuk dilakukan verifikasi.

Kendati demikian, apabila pendakian ke kawah itu benar-benar terjadi saat ini, maka itu berarti melanggar penetapan kawasan berbahaya oleh PVMBG.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, bahwa aksi nekat mendaki Gunung Agung yang memasuki zona merah (red zone) Gunung Agung merupakan tindakan pelanggaran.

“Ini jelas pelanggaran. Meski sudah tahu berbahaya dan dilarang memasuki zona berbahaya dari Gunung Agung, apalagi sampai ke puncak kawah, namun semua itu dilanggar. Sangat berbahaya karena dapat tiba-tiba terjadi letusan. Berbahaya bagi orang tersebut maupun bagi tim SAR jika terjadi letusan dan diketahui ada yang menjadi korban di puncak kawah,” kata Sutopo Purwo Nugroho kala itu

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam siaran pers, Jumat (6/10/2017) malam.

Rupanya kejadian nekat tersebut banyak menuai kecaman dan membuat pihak PVMBG semakin memperketat larangan mendaki Gunung Agung. Agar tidak banyak orang yang nekat untuk mendaki padahal sudah diperingatkan dengan keras.

Kondisi Gunung Agung Saat Ini

Gunung Agung terus mengeluarkan asap berwarna putih dan kelabu yang teramati cengan ketinggian mencapai 2000 meter dari atas puncak kawah.

Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkini, periode pukul 06.00-12.00 Wita, aktivitas vulkanik Gunung Agung terbilang tinggi.

Hal ini ditandai dengan jumlah aktivitas  kegempaan yang terjadi yakni, gempa hembusan sebanyak 12 kali, dengan amplitudo 9-25 mm, berdurasi  35-90 detik.

Gempa low frekuensi terjadi 3 kali dengan amplitudo 3-6 mm, berdurasi 30-60 detik.

Selain itu, alat seismograf PVMBG juga mencatat terjadinya gempa vulkanik dangkal dengan jumlah 3 kali beramplitudo 3-8 mm, dengan durasi : 8-15 detik.

Gempa vulkanik dalam berjumlah 1 kali, beramplitudo 25 mm, S-P : 2 detik, dengan durasi 42 detik.

Tak hanya itu, PVMBG juga melaporkan terjadinya gempa tektonik lokal sebanyak 2 kali, amplitudo 10-25 mm, S-P : 5-6 detik, dengan durasi : 43-80 detik.

Sementara itu, Gunung Agung juga terpantau terjadi tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 1-2 mm (dominan 1 mm).

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprediksi keadaan gunung Agung yang fluktuatif seperti sekarang berlangsung cukup lama.

Tekanan gas di dalam tubuh gunung Agung yang diprediksi cukup besar, mengharuskan adanya pengeluaran energi secara terus-menerus.

“Sekarang ini proses pengeluaran tekanan-tekanan  dari dalam masih berlangsung. Jadi mungkin tekanan cukup besar, jadi harus di bebaskan dalam waktu yang lama. Jadi begini terus jadinya,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api, PVMBG, Gede Suantika, saat diwawancara di Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Desa Rendang, Karangasem, Bali.

Larangan dibuat tentu bukan tanpa alasan kan? Jadi demi keselamatan, semoga saja tidak ada yang nekat lagi untuk menerabas larangan mendaki gunung tersebut.