Sudah banyak rasanya pernikahan pasangan lintas negara dilakukan di Indonesia. Banyak, dari penduduk Indonesia baik laki-laki maupun perempuan yang akhirnya memilih untuk menikah dengan pasangannya yang berbeda kebangsaan dengannya. Hal ini tentu bukan lagi hal yang menghebohkan terjadi di Indonesia, karena beberapa pasangan lintas negara sebelumnya juga sudah pernah diberitakan.
Ya, jodoh memang tidak pernah tahu kapan akan datang dan dengan siapa kita akan berjodoh. Manusia hanya bisa menjalani takdir yang telah digariskan oleh Tuhan dengan sebaik-baiknya bukan? Seperti misalnya mengenai jodoh, tentu tidak akan ada yang pernah tahu siapa akan berjodoh dengan siapa. Terlebih, kapan jodoh akan datang menghampiri kita. Tentu, tidak akan pernah ada yang tahu bukan kapan akan terjadinya?
Namun, seornag petani asal Banjarnegara ini agaknya juga tidak menyangka sama sekali bahwa dirinya akan berjodoh dengan seorang bule cantik yang berasal dari Ceko. Ia sama sekali tak menyangka bahwa kini dirinya resi memperistri sang bule yang ia cintai tersebut.
Namun, meski sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Ada hal unik di antara keduanya yang membuat penasaran publik. Rupanya, kedua pasangan ini memiliki cara berkomunikasi yang unik. Seperti apa ya kira-kira?
Seorang petani ikan bernama Asep Probo Egiana (29), pemuda asal Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara, Jawa Tengah, menikah dengan Pavla Travnickova (25), bule asal Republik Ceko.
Pernikahan tersebut dilangsungkan menggunakan adat Jawa di rumah orangtua Asep pada Kamis (16/8/2018).
Dalam foto yang beredar, Pavla terlihat mengenakan kebaya putih dan Asep mengenakan jas hitam serta menggunakan peci, keduanya menunjukkan buku nikah.
Rupanya cara pasangan ini berkomunikasi unik dan tak biasa seperti orang kebanyakan pada umumnya. Bahkan, banyak yang menilai bahwa gaya berkomunikasinya sedikit aneh.
Asep mengaku sering mengandalkan aplikasi penerjemah pada handphone-nya saat berkomunikasi.
Saat dirasa buntu, Asep hanya menggunakan bahasa tubuh.
Ia juga mengaku awalnya memang tidak fasih berbahasa Inggris.
Namun, hal itu bukan halangan lantaran komunikasi keduanya tetap berjalan lancar.
Asep mengungkapkan bahwa pertemuan pertama dengan Pavla yakni melalui temannya yang sama-sama merupakan pegiat lingkungan.
Pertemuan itu sekitar tahun 2017, saat Pavla ikut membantu pemuda Desa Gumiwang untuk memetakan wisata ikan yang sedang dirintis.
Asep menetapkan hati untuk menikahi Pavla ketika Pavla menyatakan cinta.
Asep kemudian menyampaikan niat itu kepada keluarga Pavla saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu.
“Keluarga sudah saling mengenal dan setuju, Pavla juga alhamdulillah sekarang sudah menjadi mualaf,” ungkapnya.
Usai resmi menjadi pasangan suami-istri, Asep dan Pavla berencana untuk menetap di Desa Gumiwang dan akan menjalani hari-hari sebagai petani ikan koi dan nila.
Sebelumnya, juga terdapat kisah unik pernikahan lintas negara yang dialami oleh Sri Rahayu gadis asalWonogiri yang memutuskan untuk menikah dengan bule yang ia kenal.
Kisah warga pribumi yang menikah dan viral lainnya juga sempat terjadi pada gadis asal Wonogiri Sri Rahayu (21) dengan Ezra Liam Honan (20).
Gadis asal Dusun Klepu, Desa Ngambarsari, Kecamatan Karang Tengah, Wonogiri ini menikah dengan bule asal Selandia Baru dan menikah dengan adat Jawa.
Keduanya menikah dan melangsungkan ijab kabul pada Jumat, (26/1/2018) lalu.
Sri pertama kali berkenalan dengan suaminya itu di Pantai Kuta Bali setahun yang lalu.
Setelah berkenalan, dia sering berkomunikasi dengan Ezra via jejaring sosial Facebook, WA, dan telepon setiap hari.
Kemudian muncul benih-benih cinta hingga Ezra melamar Sri saat keduanya liburan di Bali, Agustus 2017.
Sri juga memberikan syarat kepada Ezra agar seiman dengan dirinya.
Hal itu juga memakan waktu hingga akhirnya Ezra mantap menjadi mualaf.
Kira-kira, kisah cinta siapa nih yang paling menarik perhatianmu?
Jika kamu akan segera menikah dengan bule, maka kamu harus mulai bersiap untuk melakukan sejumlah ini ketika sudah resmi menikah.
Mudik membutuhkan uang dan waktu lebih
Ketika menikah dengan bule, pilihannya pastinya akan tetap tinggal di Indonesia atau di negara asal pasangan. Tapi mau pilih yang manapun pastinya akan ada istilah mudik, entah pasangan kita yang kangen dengan keluarga sebaliknya. Jika itu terjadi kita harus menyediakan uang perjalanan jauh-jauh hari. Biaya ke negara lain tentunya tidak sedikit, bila tidak ada persiapan bisa-bisa uang bulanan terancam kosong.
Dicap sebagai cewek matre sampai cewek murahan
Kalian pasti tahu bahwa penggambaran seorang asing di media selama ini adalah mereka dengan gaya hidup yang erat kaitannya dengan kehidupan malam dan berganti-ganti pasangan. Bukan tidak mungkin bila memiliki suami bule, orang sekitar akan menganggap kita sebagai wanita murahan. Terutama mereka yang tidak tahu bahwa kita telah menikah, wah bisa-bisa awalnya pengen bulan madu di hotel malah dipikir kita dibayar.
Butuh waktu untuk adaptasi budaya
Kembali tentang budaya, memang seru ya bagi kita dan pasangan untuk sama-sama mempelajari budaya masing-masing. Tapi bukankah yang namanya menikah itu bukan hanya tentang kita, melainkan juga keluarga. Tentu bukan hal mudah untuk keluarga menyesuaikan budaya yang jauh sekali perbedaannya.
Harga-harga di pasaran naik
Ini yang biasanya terjadi di Indonesia. Salah satu contohnya adalah tiket masuk tempat wisata untuk pribumi pasti lebih murah dibanding tiket si bule. Transportasi juga demikian, kalau yang naik bule harganya akan seketika naik. Nah itulah yang akan kita rasakan ketika bepergian bersama bule terutama di negara kita ini.
Nah, sabar-sabar aja ya namanya juga jodoh mau bagaimana lagi bukan? Percaya saja, jangan berpikir negatif dan teruslah berpikir positif.