Pemotor Boncengan Tiga Bawa Jenazah Dikejar Polisi
Memang terkadang masyarakat melakukan hal-hal aneh dan membingungkan pihak kepolisian. Mulai tindakan aneh ketika sedang mengendarai motor atau juga aktivitas-aktivitas lainnya yang dinilai tidak lazim untuk dilakukan. Ujung-ujungnya jika sudah begini, maka polisi harus turun tangan sendiri menyelesaikannya. Tak jarang, para pemotor harus mendapatkan sanksi tilang ketika melakukan aktivitas yang melanggar lalu lintas di jalanan.
Sebuah kisah unik dari pemotor ini mendadak membuat heboh netizen lantaran benar-benar tak lazim untuk dilakukan oleh orang di jalanan. Terlebih lagi di jalanan umum yang memungkinkan saja orang-orang tak bertanggung jawab merekam atau memotret hal aneh dan unik dan disebarluaskan. Tentu hal ini sangat amat tidak boleh untuk dilakukan.
Lihat saja tiga pemotor ini! Bukan karena melanggar rambu lalu lintas atau sejenisnya, akan tetapi dua pemotor ini terpaksa harus dikejar oleh polisi lantaran melakukan hal yang tak lazim untuk dilakukan.
Ya, dua orang pemotor ini kedapatan berboncengan tiga orang di sebuah jalanan hingga membuat polisi ini bergerak untuk mengejar ketiganya. Akan tetapi, rupanya usut punya usut. Motor yang diboncengi oleh tiga orang ini rupanya membawa sesuatu yang bisa dibilang mengerikan. Dua pemotor ini, rupanya membawa serta satu jenazah berboncengan bersamanya.
Awalnya, jika tidak tahu maka orang akan mengira bahwa motor tersebut diboncengi oleh tiga orang. Namun, ternyata motor tersebut hanya diboncengi oleh dua orang saja dan satu jenazah. Sontak, polisi tersebut langsung menghentikan laju kendaraan pemotor nekat ini.
Sejumlah petugas Satlantas Polres Tanjung Jabung Timur, Jambi Tengah emncoba untuk melakukan tindakan tegas dengan menilang pelaku yang melintas berboncengan tiga di jalanan.
Akan tetapi, polisi-polisi ini justru dibuat terkejut dengan fakta yang ada di depannya.
Menurut akun Facebook Jupran Machyudin, beberapa petugas polisi yang tengah melakukan patroli tersebut akan menindak pengendara motor yang berbonceng tiga. Bahkan sempat terjadi aksi kejar-kejaran.
Namun saat pengendara motor yang berbonceng tiga itu bisa diberhentikan, petugas justru dibuat merinding dan terkejut. Ternyata, salah satu pembonceng motor itu adalah orang yang telah meninggal.
Dan menurut salah satu pegendara motor tersebut, mereka buru-buru untuk membawa mayat laki-laki paruh baya tersebut menuju rumah duka.
“Innnalilahi, bapak kenapa enggak stop kami saja tadi? Kami bantu langsung. Tadi mau kami salip. Cuma kami pikir tadi (sedang bawa) orang sakit. Ya, kami bantu. Kami bantu,” kata salah seorang petugas.
Menurut sang petugas, dengan menggunakan kendaraan dinas Unit Patroli, almarhum langsung dibawa ke rumah duka yang berjarak sekitar 20 km. Dan disitu juga dijelaskan bahwa peristiwa ini terjadi pada Senin 23 Juli 2018 pukul 11.00 WIB.
Fakta Sebenarnya dari Insiden Motor Boncengan Tiga Bawa Jenazah Ini
Rupanya, tak sedikit netizen yang kemudian menyalahkan pihak pemerintah atas kejadian tak mengenakkan tersebut. Namun ternyata, pihak polisi sendiri justru membeberkan fakta sebenarya terkait dengan hal tersebut.
“Saya lihat banyak yang komen di video tersebut menyalahkan pemerintah. Nah, saya tegaskan itu bukan kesalahan pemerintah,” kata Kasat Lantas Polres Tanjabtim, Jambi, AKP Tezmirizal.
Ia mengaku kejadian ini berawal saat korban, Madek, 75, yang sebelumnya dari rumah keluarganya di Simpang Kiri meminta antar pulang ke Kuala Jambi yang jaraknya kurang lebih 60 kilometer.
Mereka berangkat menggunakan motor, satu di depan berboncengan dengan korban dan satu lagi di belakang. Saat dalam perjalanan, korban mengeluh sakit perut dan meminta berhenti sebentar untuk kencing.
Keluarga korban yang melihat korban sudah lemas akhirnya pindah berboncengan tiga untuk mengantar korban ke Kuala Jambi.
“Saat ini kami sedang patroli melihat dua motor yang satu membawa korban melaju sangat kencang,” terangnya.
Melihat hal tersebut, pihaknya sudah mengetahui jika pengendara tersebut membawa orang sakit dan mengira akan dibawa ke Rumah Sakit atau puskesmas.
Pihaknya pun melanjutkan patroli dan menyetop mobil sawit karena bermuatan lebih.
Kemudian, salah satu pengendara langsung menghampirinya untuk meminta tolong diantarkan karena keluarganya meninggal di jalan.
Berdasarkan keterangan dari keluarga korban bahwa motor yang ditumpangi korban mengalami rusak, sehingga harus meminta bantuan polisi yang sedang patroli di Jalan Petro, Jambi.
“Jadi korban ini meninggal dijalan. Dan keluarganya langsung memutar balik ke arah Simpang Kiri. Tapi, karena motor rusak sehingga meminta bantuan polisi,” ujarnya.
Artinya, korban ini belum sempat dibawa di rumah sakit dan murni meninggal dijalan. Jadi tidak ada kesalahan dari pemerintah.
“Mungkin kalau meninggalnya dari rumah sakit tentu akan dibawa pakai ambulan. Tapi, ini meninggalnya di jalan,” tutupnya.
