SENYUM.com

Orang Gila Aja Tertib, Masak Kamu Kalah?

https://cdn2.tstatic.net/suryamalang/foto/bank/images/orang-gila-berhenti-saat-lampu-merah_20170916_162116.jpg

Terkadang, orang memang seringkali mengabaikan peraturan lalu lintas di jalan raya. Padahal, peraturan tersebut sudah dibuat untu ditaati tentunya. Namun, nyatanya peraturan tersebut masih saja sering diabaikan. Padahal, jika kamu tidak menaati peraturan lalu lintas. Kamu sama saja membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Selain itu, hal inilah yang membuat angka kecelakaan terus meningkat. Karena disebabkan oleh masyarakat yang tidak taat terhadap peraturan lalu lintas.

Di Wonosobo, satu pria ini jadi sorotan publik karena ketertibannya dalam menaati peraturan lalu lintas. Video menarik yang menggambarkan perilaku tertib berlalu lintas baru-baru ini beredar di media sosial.

Rekaman itu berasal dari kota Wonosobo, Jawa Tengah. Video tersebut beredar sejak diunggah oleh akun @satlantaspolreswonosobo. Cuplikan berikut ini kemudian diunggah ulang oleh banyak akun Instagram, di antaranya @indozone.id. Akun Instagram @satlantaspolreswonosobo telah mengunggah video ini pada Jumat (15/9/2017).

Jika biasanya kita sering melihat video pelanggaran rambu-rambu lalu lintas yang dilakukan oleh banyak pengguna jalan, kali ini kita malah akan melihat sosok orang yang justru sangat tertib berlalu lintas.

Meskipun ini adalah hal yang baik tapi juga menarik. Pasalnya, orang yang bersangkutan bukanlah pengendara kendaraan di jalan raya. Selain itu,  orang yang bersangkutan juga diketahui sedang mengalami gangguan kejiwaan.

Maka dari itu akun @satlantaspolreswonosobo menulis, “Mari tertib berlalu lintas.. Orang gi** saja Patuh sama rambu2.. Masa’ kamu nggak..!!”

Pada video tersebut, terlihat di sebuah perempatan di kota Wonosobo lampu merah menyala. Semua pengendara berhenti di belakang garis marka jalan. Ternyata hal serupa juga dilakukan oleh orang gila. Dia juga berhenti saat lampu merah menyala.

Bahkan orang gila itu memerhatikan lampu merah hingga berubah menjadi warna hijau. Ketika lampu hijau menyala, orang gila dan pengendara lainnya ikut maju berjalan. Lokasi kejadian ini terjadi di perempatan jalan Jenderal Ahmad Yani dan Jl. GatotSubroto, Wonosobo, Jawa Tengah.

Melihat video menarik ini warganet pun banyak berkomentar.

“100 buat dia” tulis @hidwa_tini

“Yakin nek kui pak lah….ak tiru gpp tp asalkan jangan tiru g**a nya yaa pak hahaha “ tulis @yessi.indrianis

 “Yg katanya orang gila malah lebih waras yaa…” tulis @pranataningrum_intan.
Orang yang mengalami gangguan jiwa atau psikologis, biasanya akan menampilkan gejala-gejala, seperti:
  • Kehilangan rasa percaya diri. Penyebabnya, orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif, termasuk menilai diri sendiri. Pasti mereka senang sekali membandingkan antara dirinya dengan orang lain. Orang lain dinilai lebih sukses, pandai, beruntung, kaya, lebih berpendidikan, lebih berpengalaman, lebih diperhatikan oleh atasan, dan pikiran negatif lainnya.
  • Sensitif. Orang yang mengalami depresi senang sekali mengaitkan segala sesuatu dengan dirinya. Perasaannya sensitif sekali, sehingga sering peristiwa yang netral jadi dipandang dari sudut pandang yang berbeda oleh mereka, bahkan disalahartikan. Akibatnya, mereka mudah tersinggung, mudah marah, perasa, curiga akan maksud orang lain (yang sebenarnya tidak ada apa-apa), mudah sedih, murung, dan lebih suka menyendiri.
  • Merasa diri tidak berguna. Perasaan tidak berguna ini muncul karena mereka merasa menjadi orang yang gagal terutama di bidang atau lingkungan yang seharusnya mereka kuasai. Misalnya, seorang manajer mengalami depresi karena ia dimutasikan ke bagian lain. Dalam persepsinya, pemutasian itu disebabkan ketidakmampuannya dalam bekerja dan pimpinan menilai dirinya tidak cukup memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan.
  • Perasaan bersalah. Perasaan bersalah terkadang timbul dalam pemikiran orang yang mengalami depresi. Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan. Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebut.
  • Lebih suka menyendiri. Mereka merasa tidak mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan.

Oleh karena itu, jika orang di sekitarmu atau diri kamu sudah menunjukkan gejala-gejala yang demikian, ada baiknya bertanya kepada ahlinya agar bisa ditangani lebih lanjut. Hal ini tentu akan mencegah dari gangguan kejiwaan akut yang bisa merugikan diri.