Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan dengan adanya berita ledakan yang terjadi pada sebuah kendaraan bermotor. Diduga, hal ini diakibatkan sang pengemudi menyimpan handphone di dalam jok motor, sehingga menimbulkan ledakan. Secara cepat berita yang belum jelas kebenarannya tersebut menyebar di dunia maya dan media massa.
Lantas bisakah handphone yang diletakkan di dalam jok motor dapat menimbulkan ledakan?
Berita viral tersebut, menyebar lantaran sebuah unggahan foto yang menyebutkan bahwa hp meledak di tangki motor. Kabarnya kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Kabar yang sempat menggegerkan tersebut, akhirnya diketahui bahwa hanya berita palsu semata atau hoax. Entah siapa yang menyebarkan dan motif apa yang melatarbelakangi berita tersebut. Namun sudah dipastikan bahwa berita tersebut memanglah tidak benar dan tidak pernah terjadi.
Pihak kepolisian daerah setempat, telah melakukan pengecekan di seluruh desa dan kelurahan, setelah berita tersebut ramai beredar di media sosial.
Selain itu, pihak kepolisian juga sudah mengerahkan semua petugas Bhabinkamtibmas di 14 desa dan satu kelurahan di wilayahnya untuk mengecek kebenaran peristiwa itu. Termasuk mencocokkan konstruksi jalan paving yang mirip dengan gambar yang beredar di media sosial tersebut.
Sedangkan untuk memastikan adanya korban atau tidaknya. Pihaknya juga berkoordinasi dengan petugas kesehatan, baik yang ada di puskesmas atau bidan desa. Hal ini dilakukan untuk membuktikan kebenaran peristiwa tersebut. Karena, hal ini juga sempat membuat orang menjadi penasaran.
Semenjak berita hp meledak tersebut, pihak kepolisian mengaku bahwa banyak sekali pihak yang mengkonfirmasi kejadian tersebut. Baik dari perorangan, maupun institusinya sendiri. Tentu hal ini terjadi setelah berbagai gambar, pemberitaan, dan juga pesan berantai yang beredar di jagat maya. Pihaknya menilai dan mengalisis bahwa gambar tersebut bukan merupakan korban ledakan hp melainkan kejadian laka lantas.
Selain berita ledakan tersebut, di daerah Solo pun juga mengalami pemberitaan yang serupa. Hal ini diketahui dan disebarkan melalui broadcast di berbagai sosial media. Alhasil para warga pun dihebohkan dengan pemberitaan tersebut.
Rupanya ada dua foto yang digunakan penyebar hoax seputar bahaya menyimpan hp di tangki motor. Dalam foto pertama yakni adanya Yamaha Mio berwarna biru muda terbakar di bagian joknya yang meleleh.
Foto tersebut digunakan untuk menguatkan pesan yang disampaikan oleh penyebar hoax tersebut. Namun ada keganjilan, yakni nomor polisi yang digunakan AGF 5446. Nampak sekali itu bukan motor di Indonesia.
Keganjilan kedua, adalah pada foto broadcast lainnya, di mana menggunakan gambar sejumlah orang terkapat di jalanan dengan moto-motor di sisinya. Dari hasil penelusuran, rupanya foto tersebut merupakan kecelakaan yang terjadi di kawasan Bojonegoro, Jawa Timur yang meibatkan sebuah motor CBR 150R dan Honda Vario 150.
Berikut isi pesan berantainya:
WARNING…!!! Jangan simpan HP dibawah jok motor Anda. Berbahaya bisa meledak ini terjadi kemarin di depan Bakso Purwosari. Saat telepon berdering tiba-tiba spd motor meledak untuk tidak ada korban. Di sekitar bawah jok ada aki dan tangki bensin.
Mohon perhatiannya, mulai sekarang waspada dan utamakan keselamatan. Keselamatan untuk diri sendiri maupun orang lain dan lingkungan disekitar kita. Keep Safety…
Menurut Aiptu Supono, seorang petugas polisi yang kala itu sedang piket untuk berjaga di wilayah tersebut. Pihaknya mengaku memang benar bahwa telah menerima berita tersebut dan juga sudah ditindaklanjuti. Namun ternyata setelah ditelusuri, rupanya nihil baik di dua lokasi yang diduga terjadinya peristiwa tersebut.
Dalam pemberitaan yang beredar, lokasi yang disebutkan adalah lokasi di wilayah Purwosari, Laweyan, Solo, Jawa Tengah. Ada pula yang menyebutkan bahwa hal serupa juga terjadi di daerah Purwosari, Jawa Timur. Motor sendiri diduga meledak setelah sempat berdering.
Kepolisian berharap agar masyarakat tidak ikut menyebarkan berita yang belum diketahui secara jelas kebenarannya. Lebih baik dikonfirmasi kepada pihak yang terkait terlebih dahulu, agar tidak menyebarkan berita palsu kepada masyarakat.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, informasi, dan komunikasi. Tentu akan lebih baik jika setiap informasi yang masuk dapat disaring terlebih dahulu, sebelum akhirnya di sebar luaskan ke publik. Karena berita palsu juga akan menimbulkan keruwetan dan juga fitnah di mana-mana. Jadilah generasi milenium yang bijak dan pandai dalam menerima dan menyebarkan informasi. Be smart guys!