Moment Haru Pernikahan Gadis Ditemani Ayahnya yang Sudah Meninggal

Pernikahan adalah hal yang membahagiakan bagi setiap insan manusia. Memilih dan dipilih oleh pasangan masing-masing menjadi hal yang teramat membahagiakan.

Oleh karena itu, tak jarang pernikahan menjadi moment yang ingin dirayakan dengan meriah dan mengundang sanak saudara, serta teman-teman kedua pengantin.

Tak terkecuali kehadiran kedua orang tua baik pengantin wanita maupun pengantin pria, tentu sangat diidamkan oleh setiap pasangan yang akan menikah.

Akan tetapi, terkadang takdir bisa saja berkata lain dan harus membuat pengantin merayakan pernikahannya tanpa dihadiri oleh salah satu atau kedua orangtua, lantaran orangtua sang pengantin sudah berpulang terlebih dahulu.

Hal ini tentu cukup menyedihkan, mengingat ketika pernikahan orangtua lah yang akan mendampingi kita memulai hidup rumah tangga.

Wanita bernama Jenie Stepien sudah lama kehilangan sang ayah, yaitu sudah 10 tahun lamanya.

Michael Stepien, sang ayah meninggal karena perampokan.

Ketika sang ayah kala itu dalam kondisi yang tidak baik (sekarat), pihak keluarga memutuskan untuk mendonorkan organ Michael bagi orang-orang yang membutuhkan.

Organ tubuh Michael didonasikan melalui sebuah organisasi yang bernama Pusat Penyembuhan Organ.

Organisasi ini memperbolehkan keluarga pendonor dan keluarga pasien yang mendapat donor untuk berkomunikasi satu sama lain.

 Jantung milik Michael Stepien pun akhirnya menjadi milik seorang pria bernama Arthur Thomas, yang tinggal di Lawrenceville, New Jersey, Amerika Serikat (AS).

“Untuk masuk ke daftar donor transplantasi, tentu saja kamu harus sakit parah.

Ketika aku mendapat transplantasi jantung, aku langsung menulis surat ucapan terimakasih kepada keluarga pendonor,” ucap Arthur.

Rupanya, hal itu menjadi awal mula hubungan dekat keluarga Arthur Thomas dan Michael Stepien.

Mereka sering sekali bertelepon, berkirim pesan, hanya untuk saling bertegur sapa. Padahal, mereka sama sekali belum bertemu.

Ketika Jeni Stepien hendak menikah dengan kekasihnya, Paul Maenner, ia merasa kebingungan memilih pria yang akan mengantarnya menuju altar pernikahan.

“Pikiran awalku ketika hendak menikah adalah ‘siapa yang akan mengantarkanku menuju altar?’.

Aku terus berpikir hingga terbersit pikiran ‘Akan menjadi sangat luar biasa jika aku bersama sedikit bagian dari ayahku ketika di pelaminan nanti,” ucap Jeni.

Atas rekomendasi kekasihnya, ia pun menulis surat kepada Arthur, dan memintanya untuk mengantar Jeni ke pelaminan.

Tanpa ragu-ragu, Arthur pun mengatakan ya, apalagi putrinya sendiri, Jackie mendukung keputusan tersebut.

Jackie bahkan menyuruh sang ayah untuk berlatih berjalan agar tidak kaku ketika mengantar Jeni ke altar pelaminan nanti.

Arthur dan Jeni bertemu satu hari sebelum pernikahan berlangsung di Swissvale, tempat di mana ayah dan ibu Jeni menikah.

Beberapa saat sebelum pernikahan, Arthur meminta Jeni untuk mencengkeram pergelangan tangannya.

Sebab disanalah denyut nadi bisa terasa kuat.

“Aku berpikir jika ada baiknya ia merasa dekat dengan ayahnya,” ucap Arthur Thomas.

Pasca bertemu, kedua keluarga ini berencana untuk semakin intens berhubungan dan bahkan merencanakan liburan bersama.

“Aku merasa sangat bahagia membawa jantung ayah Jeni ke Pittsburgh,” tutup Arthur.

Manusia, tentu akan hidup bersama dengan manusia yang lainnya. Hal ini tentu membuat setiap orang harus bisa saling memahami satu sama lain dan membina hubungan yang baik.

Agar bisa menjalin hubungan yang baik, kamu harus dapat mengenal baik orang tersebut. Mengenal seseornag dengan baik, bisa kamu lakukan hanya dengan waktu yang singkta lho.

Lihat Sepatu yang Dipakai
Sepatu dipercaya dapat mengungkapkan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lainnya.

Ilmu pengetahuan berhasil menemukan jika orang yang mudah gelisah cenderung merawat sepatu mereka dengan sangat baik. Sementara itu orang menyenangkan akan lebih sering menggunakan sepatu yang praktis.

Lain lagi dengan orang pendiam atau kalem akan lebih sering terlihat memakai sepatu yang tampaknya tidak nyaman untuk dipakai. Sedangkan orang agresif akan lebih sering kamu lihat mengenakan ankle boots.

Orang yang Sering Makan Permen adalah Orang yang Baik
Beberapa waktu yang lalu, orang baik sering juga disebut sebagai orang-orang yang manis dan ternyata hal ini berhubungan. Kegiatan mengunyah permen ternyata dapat membuat seseorang menjadi semakin baik.

Dari lima studi berbeda yang dilakukan, ditemukan hal yang sama jika orang yang sering memakan permen adalah orang yang lebih menyenangkan dan berbuat baik tanpa pamrih. Hal ini dibandingkan dengan orang-orang yang lebih memilih makan keripik sebagai camilan dibanding orang lainnya yang memilih cokelat.

Hasil yang lebih aneh dan mengejutkan mengatakan orang yang senang makan-makanan manis cenderung lebih mementingkan dan mencintai diri mereka sendiri, dibandingkan dengan orang-orang yang suka makan makanan asin.

Jika Seseorang Tampak Ganas, Kemungkinan Ia adalah Orang yang Solid

Kamu pasti pernah menemui orang yang berwajah garang dan berlaku kasar, membuat kamu merasa tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dirinya. Namun, ternyata dalam kondisi tertentu, orang-orang ini bisa menjadi lebih baik ketimbang orang lainnya.

Orang-orang ini adalah tipe kompetitif, sehingga mereka akan melakukan apa pun untuk membuat diri atau tim mereka menang. Salah satunya, orang-orang ini akan bersikap sangat kooperatif ketika berada dalam tim kamu dan harus menang dari tim lainnya.

Ketika kamu mengenal orang dengan baik, maka kamu juga bisa mulai untuk membina hubungan yang baik dengannya.

Shares

Powered by moviekillers.com