Mandi Di Dalam Kuali dengan Api Menyala, Netizen Dibuat Shock
Ada-ada saja tingkah laku yang dilakukan oleh bocah ini. Bagaimana tidak, jika dia dengan sengaja mandi di dalam kuali yang di bawahnya menyala api yang berkobar.
Kira-kira apakah tidak panas?
Sebuah video sedang ramai dibicarakan di media sosial.
Video tersebut menunjukkan seorang anak laki-laki yang sedang mandi di dalam kuali berisi air.
Netizen ramai membicarakannya karena kuali itu diletakkan di atas api yang sedang menyala-nyala.
Jadi bisa dibilang, bocah tersebut mandi dalam air yang sedang direbus!
Sebuah akun twitter @PakatDayak mengunggah video tersebut dan memberikan penjelasan mengenai apa yang sebenarnya tengah dilakukan bocah itu.
Video yang diberi cuitan, “Pemanasan dulu….” itu diunggah pada 12 November 2017 lalu.
Hingga berita ini diturunkan, video berdurasi 40 detik itu telah diretweet sebanyak 395 kali dan disukai oleh leboh dari 300 pengguna twitter.
Rupanya, bocah dalam video itu sedang melakukan mandui atau mandi, yang gunanya adalah untuk mendapatkan kekebalan dari segala jenis senjata.
Penjelasan tersebut dituliskan @PakatDayak dalam kicauan berikut ini.
“Dalam bhs kami Dayak ngaju ini namanya mandui (mandi) untuk memperoleh kekebalan dari apapun jenis senjata. Ada banyak versi mandui, ada yg seperti di video, ada yg langsung ke sumber air (sungai).”
Seorang netizen yang penasaran melihat seorang manusia mandi dengan santai di atas api yang menyala, kemudian membalas penjelasan @PakatDayak dan menanyakan hal ini,
“Min .. apa gak kepanasan ya tu Min?! Sebelum mandui ada ritualnya ya Min?”
Admin @PakatDayak membenarkan bahwa ada ritual yang harus dilakukan sebelum melaksanakan mandui.
Ritual tersebutlah yang menjadi rahasia bocah dalam video bisa tahan dan santai padahal dirinya seolah-olah sedang ‘direbus’.
Akun @PakatDayak bahkan juga mengunggah jenis lain dari mandui, yaitu yang dilakukan langsung di sumber air yaitu sungai.
Dalam video tersebut tampak dua orang tengah melakukan mandui di sungai.
Seorang netizen bernama Julian A. Taslim, juga memberikan penjelasan yang diketahuinya lewat akun @julian_ampera.
“Bener, sebelum bepergian/berjuang jauh baik perang/mencari rejeki dihutan/didaerah lain tetuha selalu ngomong “mandui hulu…” bukan untuk sebagai jagoan tapi untuk membela diri …”
Video ini ramai dikomentari oleh beberapa netizen pengguna twitter.
@Namaku_Mei : Kaya rebus orang…ngeri
@nuraninadya : Ebuset, mendidih lu tong!
@jakubsiahaan : Sangarrrr salah satu kekayaan nusantara, Mantappp
@bagasarrahman : Gak ngilu itu kaki nya panas kena dasar wajan yang langsung bersentuhan dengan panasnya api. heleh bahasanya
Ritual Bapapai
Selain upacara Mandui ini, masih banyak tradisi mandi lainnya yang ada di suku Dayak, salah satunya adalah ritual adat sebelum pernikahan ini.
Budaya Babapai masih berkembang di era serba modern ini, karena suku Bakumpai takut kualat sehingga tak ingin meninggalkan budaya tersebut.
Budaya tersebut diselanggarakan terutama di saat proses adat perkawinan suku Bakumpai.
“Ritual Bapapai, adalah sebuah acara mandi kembang calon pengantin yang dilaksanakan pada malam hari, biasanya setelah akad nikah sekitar pukul 20.00 hingga pukul 10.00 Wib,” kata seorang tokoh adat warga Muara tuhup, Kebupatan Murung Raya (Mura) di Puruk Cahu, Jum’at.
Sudah suatu kebiasaan warga suku yang banyak tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito, pedalaman Kalteng melakukan acara akad nikah pada malam hari.
Proses mandi kembang cukup sederhana dan unik, yaitu sebelum mandi kembang, kedua calon pengantin harus berputar mengelilingi tempat mandi yang dipagari benang hitam, diiringi oleh tujuh orang wanita yang berperan sebagai dayang.
Kemudian setelah berputar sebanyak tujuh kali calon pengantin duduk di tempat yang telah disediakan untuk dimandikan oleh tujuh orang dayang secara bergantian.
Untuk kemudian kedua mempelai didandani layaknya para dayang yang melayani raja dan ratu.
Adat budaya suku Bakumpai ini diartikan mempelai membersihkan dan membuang masa lalu atau masa remaja, untuk kemudian bersiap dengan jiwa raga yang bersih menyongsong hari depan yang lebih bersih seperti layaknya seorang yang baru saja dimandikan.
Dikarenakan acara Bapapai ini dilakukan harus di lapangan terbuka maka acara ini menjadi tontonan gratis bagi masyarakat setempat dan biasanya cukup ramai dikunjungi warga, karena acara ini hanya terselenggaran saat perayaan perkawinan saja.
Nah, jika di suku Dayak ada banyak adat ritual mandi. Di daerahmu adakah adat yang serupa?
