SENYUM.com

Main HP Saat Bioskop Gelap, Pria Ini Beri Pelajaran ke Wanita yang Tak Paham Aturan….

Menonton di bioskop agaknya sangat senang dilakukan oleh banyak orang bukan? Tak hanya kalangan muda tapi orang dewasa pun juga sesekali memilih untuk menghabiskan waktu dengan menonton film yang ia sukai di gedung bioskop.

Pasti kamu sudah tahu bukan, jika di dalam bioskop dilarang menyalakan handphone. Karena kondisi bioskop yang gelap akan jadi bercahaya ketika kamu menyalakan hp dan tentu orang akan merasa terganggu.

Tapi, meski larangan tersebut sudah dijelaskan oleh pihak bioskop. Masih banyak juga lho orang yang dengan nekatnya melakukan hal tersebut dan membuat aktivitas menonton film di bioskop menjadi sangat menyebalkan.

Mungkin, ini juga yang tengah dirasakan oleh seorang pria yang juga mengalami hal menyebalkan serupa.

Seperti apa kisahnya?

Kejadian seperti inilah yang terjadi di sebuah bioskop di Distrik Fuyang, Tiongkok pada 24 Februari lalu.

Setelah seorang pria menemukan tempat duduknya dan film dimulai, perhatiannya bukan tertuju ke layar, melainkan ke cahaya dari kursi penonton.

Sumber cahaya itu datang dari layar handphone seorang wanita yang duduk di barisan depannya.

Wanita itu sudah tampak sibuk dengan handphone nya bahkan sebelum film dimulai.

Lebih buruknya lagi, brightness hanpdhone nya lebih cerah dari rata-rata, tentu membuat mata sakit.

Menurut China Press, pria itu awalnya menegur wanita itu baik-baik dengan menepuk pundaknya.

“Permisi, ini bioskop, orang-orang di sini untuk menonton film.

Sementara Anda terus terusan SMS-an dengan cahaya HP yang terlampau terang, bagaimana kami bisa menikmati film?,” ujar pria itu dengan pelan.

Biasanya, jika ada seseorang yang menegur kita dengan baik-baik, pelan dan sopan, kita pasti menghargainya atau setidaknya merasa bersalah.

Tapi tidak dengan wanita ini.

Ia tidak mempedulikan kata-kata pria itu dan tetap lanjut memainkan handphone-nya.

Geram tegurannya tidak dihiraukan, pria itu langsung memberikan pelajaran pada wanita tersebut.

Ia mengambil sekotak popcorn dari istrinya dan langsung menumpahkannya pada wanita tersebut.

Hal itu langsung menarik perhatian si wanita.

Ia berhenti melirik HP-nya dan berkata “Apa yang kau lakukan?”.

Suasana mendadak memanas hingga penonton lain terpaksa melerai mereka berdua.

Setelah film selesai, keduanya bertemu lagi di escalator.

Kali ini, mereka saling adu mulut dan hampir saling memukul.

Lebih buruk lagi, suami dari wanita itu ikut gabung perkelahian setelah melihat istrinya bertengkar.

Polisi sampai turun tangan melerai mereka.

Meski polisi sudah datang, perkelahian pun tak juga mereda.

Terpaksa, mereka semua dibawa ke kantor polisi Chengdong.

Di bawah nasehat polisi, pria dan wanita itu pun akhirnya tenang dan menyadari kesalahan masing-masing.

Mereka pun saling meminta maaf dan berjanji tak akan mengulanginya lagi.

Manusia itu memang sering berbuat salah dan tidak ada yang sempurna di dunia ini.

Jika kamu pernah melakukan salah dan ragu untuk meminta maaf. Cobalah lakukan tips-tips berikut ini agar kamu menjadi orang yang berani meminta maaf atas kesalahan yang kamu lakukan.

Mengalihkan konsentrasi bagi yang IQ-nya tinggi

Lalu bagaimana dengan mereka yang ber-IQ tinggi yang sangat pintar menghafal dan sangat sulit untuk melupakan sesuatu. Ini pastinya akan menjadi penghalang untuk lebih maju hari lepas hari. Satu-satunya cara untuk melepaskannya dari kebiasaan menghafal kesalahan orang dalam kebencian adalah dengan mengalihkan fokus. Setiap kali pikiran mulai menerawang sesuatu yang buruk maka beralihlah untuk memikirkan hal yang baik sehingga fokus bisa berubah menjadi lebih positif.

Kepercayaan itu mahal

Saat sebuah konflik terjadi yang paling dirugikan adalah sisi kepercayaan kepada orang lain. Jika yang bermasalah dengan kita adalah orang luar maka ini tidak begitu terasa. Namun ketika kita bermasalah dengan orang dalam yang dekat dengan kita seperti sahabat. Niscaya susah sekali membangun kepercayaan yang sama seperti sediakala. Oleh karena itu jangan pernah tukarkan persahabatan anda dengan konflik.

Siapa yang salah dan yang benar?

Saat suatu gejolak sosial berlangsung, “siapa pelaku dan siapakah korbannya?” “Siapa yang benar dan siapakah yang salah?” Lalu siapa yang menjadi hakim dan memutuskannya?”. Ini adalah pertanyaan2 paling rancu sedunia karena tidak ada yang dapat menjawabnya kecuali membawanya ke muka Hukum (Lembaga Peradilan).  Saat suatu masalah tidak sampai ke muka hukum maka yang menjadi hakim atas kita adalah diri sendiri. Jadi ketika sebuah gesekan sosialterjadi alangkah lebih baik jika kita mengoreksi diri sendiri. Ingatlah bahwa “Manusia dilahirkan dalam dosa, jangan sok benar”.

Nah, sudah siap untuk mulai membuka diri meminta maaf daripada terus menahan ego untuk tidak minta maaf dan masalah semakin berlarut-larut?