Laundry Jujur Di Jogja Bikin Terharu

Kejujuran memang merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh semua orang. Tanpa kejujuran, akan membawa seseorang mendapatkan masalah di kemudian hari. Entah masalah besar maupun kecil, ketidakjujuran bisa saja suatu saat terbongkar dan menimbulkan masalah yang baru.

Jujur, memang terkadang sulit untuk dilakukan. Apalagi untuk pengakuan-pengakuan yang besar dan beresiko. Tentu seseorang akan berpikir ulang sebelum akhirnya memutuskan untuk jujur.

Tetapi, jujur itu memang hal yang sangat baik untuk dilakukan. Ketimbang menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan suatu saat akan terkuak.

Kisah mengharukan kejujuran yang dilakukan oleh Laundry di daerah Jogja ini memunculkan tanggapan positif dari para warganet.

Baru-baru ini, beredar sebuah postingan facebook yang cukup viral dan menyita perhatian.

Postingan ini berasal dari akun facebook bernama Qomarul.

Dalam postingannya, akun ini memposting cerita tentang kejujuran ibu laundry tempat dia mencuci pakaian kotornya.

Ceritanya, Qomarul merupakan salah seorang pelanggan si ibu laundry yang dalam postingan tersebut tidak disebutkan namanya.

Suatu hari, Qomarul bersama ibu pemilik laundry baru saja subuhan di masjid.

Dalam perjalanan pulang, si ibu mendekati Qomarul.

Ibu ini membisikkan Qomarul untuk mampir sejenak ke rumahnya.

Karena mengenal baik, Qomarul pun mengiyakan ajakan si ibu.

Sesampainya di rumah, si ibu bercerita baru saja menemukan uang 1 juta di saku celana yang sedang di laundry.

Celana itu rupanya adalah milik Qomarul.

Dalam postingan tersebut, Qomarul mengisahkan bahwa Ia sempat mencari-cari kemana uang tersebut ia letakkan.

Karena Qomarul mengingat bahwa ia sempat memisahkan uang sebesar itu dari dompetnya.

Namun setelah berusaha mencari kesana kemari, ia belum juga berhasil menemukan uang miliknya.

Pasrah, Qomarul mengikhlaskan uang itu.

Dalam postingannya, agar tidak kepikiran, Qomarul bercerita bahwa ia sempat melupakan keberadaan uang miliknya.

Syukurlah, si ibu laundry yang jujur menemukan uang Qomarul.

Saat Qomarul hendak memberikan sebagian uang itu, si ibu laundry malah menolaknya.

Di akhir postingan tersebut, Qomarul mendoaakan si ibu “Terima kasih matur nuwun nggih bu, semoga usaha loundrynya lancar, sukses dan selalu membawa berkah. Aaaamiin.”

Cerita Qomarul mengundang reaksi netizen Facebook @Qomarul Cerita kejujuran si ibu laundry ini kemudian mendapat respons dari netizen.

Sejak diposting 13 Agustus lalu, kisah ini dibanjiri 456 komentar warganet.

Beramai-ramai netizen ikut mendoakan si ibu laundry yang jujur:

Andreas Wm: “Ibu akan dpt rejeki pengganti yg lebih berkah…AAMIIN”

Simanyun Dhenokk Mega: “Semoga berkah londrynya laris banyak pelanggannya”

Singgih: “jozz!!kagem ibuke loundry mugi2 sehat selalu,diparingi jembar rejeki.”

Ina Tina Tince: “Sipp.. masih ada org yg jujur spt ibu. Perlu dicontoh.”

Melihat kisah ibu pemilik laundry ini, rasanya kita harus mulai menjadi orang yang lebih jujur mulai dari sekarang.

Bagaimana caranya ya?

Mencari tahu mengapa kita berbohong dan kepada siapa kita berbohong

Semua pasti pernah berbohong, kepada banyak orang yang berbeda, kepada diri kita sendiri, dan untuk alasan yang berbeda-beda. Misalnya:

  • ”Berbohong untuk membuat diri kita terlihat lebih baik” mungkin dapat dikategorikan sebagai pernyataan yang berlebihan, cerita yang tidak benar dan sulit untuk dipercaya, yang kita ceritakan kepada orang lain, dan diri kita sendiri, untuk menutupi kekurangan kita. Ketika kita tidak puas tentang sesuatu hal, memang lebih mudah untuk menutupinya dengan kebohongan daripada mengatakan yang sebenarnya.
  • ”Kita berbohong kepada teman yang kita pikir lebih baik dari kita”, karena kita ingin dihormati, sama seperti kita menghormati mereka. Sayangnya, berbohong justru akan membuat kita lebih tidak dihormati pada akhirnya. Berikan lebih banyak waktu untuk mereka dapat berempati dan memahami diri sendiri lebih dalam.

Mengantisipasi perilaku yang akan membuat kita merasa bersalah

Untuk memutus rantai kebohongan dan rasa malu, penting untuk belajar mengantisipasi hal-hal yang dapat membuat kita merasa bersalah di masa depan, serta belajar untuk menghindari perilaku tersebut. Ketika kita berbohong, kita menutupi sebuah kebenaran yang tidak menyenangkan, yang lebih mudah diutarakan oleh sebuah kebohongan. Kita juga dapat membiasakan diri untuk mengatakan yang sebenarnya, atau meninggalkan perilaku buruk yang membuat kita merasa malu.

Berhenti membandingkan diri kita dengan orang lain

Terkadang kita berbohong untuk membuat diri kita terlihat lebih hebat dan lebih baik dari yang sebenarnya. Karena kita terus bersaing dan membandingkan diri kita dengan orang lain, setiap kekurangan memang paling mudah untuk ditutupi dengan kebohongan yang cepat dan kreatif. Jika kita berhenti bersaing dengan orang lain dan memberikan diri kita nilai yang pantas, kita tidak akan merasa perlu untuk berbohong demi membesarkan diri kita.

Semoga tips di atas bermanfaat dan mampu untuk diterapkan ya?

 

 

 

Shares

Powered by moviekillers.com