Kakek 94 Tahun Mendadak Viral Usai Dirampok
Mendekati hari lebaran, tiba-tiba masyarakat Kota Jambi mendadak dihebohkan dengan sebuah video yang menampilkan seorang lelaki tua yang menjadi korban perampokan ketika tengah berjualan pisang keliling. Dalam video yang berdurasi sekitar 4 menit tersebut, sang kakek mengaku bahwa telah dirampok oleh tiga orang yang berpura-pura berniat ingin membeli pisang dagangannya.
Tanpa merasa curiga dan melihat gelagat aneh dari tiga orang tersebut. Sang kakek pun melayaninya seperti layaknya sedang melayani pembeli. Namun, tanpa disangka-sangka tiga orang tersebut berniat jahat dan merampok sang kakek tersebut.
Video yang dengan cepat viral tersebut, pertama kali diunggah oleh akun Facebook bernama TommyReza Chokolatoz pada Selasa, 6 Juni 2017. Dalam keterangannya, akun tersebut menulis “buat kalian yang sering pulang pergi melewati kota baru, pasti tidak asing lagi sama bapak ni… belilah pisangnya tanpa kalian minta nego…. kasian bapak ini baru saja kehilangan uang tabungannya yang ditabungnya buat beli kursi, agar bisa ikut merayakan hari lebaran,”.
“Bapak ni penjual pisang keliling, dan bapak ni baru saja kehilangan uang sekitar Rp 1,1 juta di dalam sakunya,” lanjut akun TommyReza Chokolatoz dalam tulisannya.
Akun tersebut juga menuliskan secara singkat kronologi perampokan yang menimpa kakek penjual pisang keliling tersebut. Kejadian menyedihkan tersebut, bermula pada Selasa pagi, 6 Juni 2017 sekitar pukul 09.00 WIB. Sang kakek yang belakangan diketahui bernama Suratman itu berkeliling menjual pisang dengan sebuah gerobak di kawasan Kotabaru, Kota Jambi.
Saat itu secara tiba-tiba saja datanglah sebuah mobil yang berhenti tepat di depan dagangan Kakek Suratman. Tanpa keluar dari mobil, sang sopir mengaku bahwa dirinya ingin membeli pisang sang kakek yang dijual kala itu. Alasan malu saat bulan puasa, sang sopir meminta Kakek Suratman agar membawa pisangnya ke dalam mobil, sehingga sang sopir tidak perlu turun dari mobil.
Sang kakek membawa pisang yang diminta seharga Rp 15 ribu. Namun saat di dalam mobil, tiba-tiba saja dan tak diduga sang sopir tiba-tiba mengunci pintu dari dalam dan mengambil semua uang yang ada di kantong kakek Suratman secara paksa.
Usai mengambil paksa uang tersebut, Kakek Suratman lantas dikeluarkan dari dalam mobil dan pengendara mobil langsung berlalu begitu saja. Kakek Suratman yang kaget, seketika berteriak ada rampok. Tak lama kemudian seorang ibu tukang sapu jalan datang untuk membantu Kakek Suratman. Namun, mobil tersebut sudah berlalu dan tidak terlihat lagi.
Hingga Selasa malam, video tersebut sudah dibagikan hingga puluhan ribu kali. Banyak warganet yang mendoakan sang kakek dan menghujat pelaku perampokan tersebut. Kritik pedas pun banyak ditujukan kepada sang pelaku perampokan kakek tersebut. Bagaimana tidak, jika sang pelaku dengan tega berbuat seperti itu kepada kakek-kakek yang tentunya tidak berdaya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kasubag Humas Polresta Jambi, Brigadir Alamsyah Amir mengatakan pihaknya sudah mendengar adanya peristiwa perampokan yang heboh di media sosial itu. Dugaan perampokan itu tengah diselidiki jajaran Polsek Kotabaru, Kota Jambi.
Pihak Kapolsek juga sudah membenarkan kejadian perampokan tersebut. Hal ini diselidiki melalui monitor sosial media, tidak lupa lokasi kejadian pun juga diselidiki dan diperiksa oleh pihak kepolisian. Kakek Suratman pun juga akan dicari untuk dimintai keterangannya terkait perampokan tersebut. Sang kakek sehari-hari tinggal di Jalan Bangka, RT 14, Kelurahan Kebun Handil, Kecamatan Jelutung, tepat berada di belakang GOR Kotabaru, Kota Jambi.
Akibat kejadian yang menimpa sang kakek, Kakek Suratman menderita kerugian hingga Rp 1.175.000. Tentu uang sejumlah itu merupakan uang dalam jumlah besar baginya. Karena untuk mengumpulkannya, dia harus rela berjualan dan bekerja keras.
Kepada polisi, Suratman yang diketahui sudah berumur 94 tahun itu justru enggan membuat laporan polisi. Alasannya, uang yang diambil perampok sudah diganti dengan sebuah kursi baru oleh sejumlah warga yang simpatik dengan insiden yang menimpanya itu.
Tak hanya itu, cukup banyak dermawan yang menyumbangkan uangnya untuk sang kakek. Karena itulah, Suratman yang lahir di Jawa Tengah tahun 1923 ini mengaku ikhlas dan tak ingin melakukan tuntutan kepada sang pelaku. Wah sungguh mulia hati sang kakek, meski sudah diperlakukan seperti itu namun masih berbaik hati untuk mengikhlaskannya.
Semoga diganti dengan yang lebih baik ya Kek?
