Jadi Saksi Pembunuhan! Begini Kondisi Anak Deli Cinta Sihombing
Masih jelas di ingatan tentang pembunuhan yang diami oleh Deli Cinta Sihombing di tangan seornag gigolo. Kematiannya langsung merebak ke permukaan usai tersebar di dunia maya.
Kisah ini rupanya disaksikan langsung oleh sang anak korban yang rupanya masih berusia balita.
Bagaimana psikologi anak Deli Cinta Sihombing kini?
Tak ada dosa pada bocah cilik yang harus menyaksikan ibunya kehilangan nyawa di tangan seorang yang tak dikenalnya. Masih berusia 2,4 tahun, ia menjadi orang pertama yang mengetahui kematian ibunya, Deli Cinta Sihombing (32).
Deli meninggal mengenaskan dengan tangan terikat di rumahnya sendiri. Deli dihabisi oleh gigolo sewaannya, Dedi Pebrianto (29).
Lalu bagaimana kondisi anak Deli Cinta Sihombing buah kasihnya dengan pelaut Alfius Agustinus (30)?
Ceria dan berlari ke sana- ke mari sambil tertawa dan minum susu. Itulah aktivitas yang ditunjukan Aldi Ananda Derek Kawilohi, anak dari Deli Cinta Sihombing (32).
Dilansir dari berbagai sumber meski bocah 2,4 tahun itu sempat menyaksikan sang ibu tewas mengenaskan di rumahnya karena diduga dihabisi oleh Dedi Pebrianto, namun ia tampak baik-baik saja.
Namun begitu, kata Budi Sihombing, abang tertua Deli Cinta, setiap malam keponakannya itu selalu memanggil ibunya.
Aldi, yang saat ini berada di rumah Budi terlihat ceriah dan bermain bersama anak-anak dari pamannya.
“Kalau melihat ponakan saya ini, kadang hati menangis tak sanggup melihatnya. Sampai tega orang membunuh ibunya,” kata Budi, Selasa (26/12/2017).
Setiap malam kata Budi, ponakannya selalu menangis memanggil ibunya.
“Mama mana mama….,” kata Budi menirukan sang bocah.
Aldi yang masih berumur 2,4 tahun, kata Budi, sepertinya belum bisa mengingat banyak tetapi sudah mengetahui siapa yang yang menyakitinya.
Budi mengungkapkan semua keluarga menyayangi Aldi.
“Kalau sudah malam keponakan saya nangis, semua kami bangun. Sedihnya saat dia memanggil mamaknya,”kata Budi.
Respon Suami Deli CInta Sihombing
Suami Deli Cinta Sihombing, Alfius Agustinus (30), mengurungkan niatnya bertemu dan melihat wajah tersangka pembunuhan istrinya, Dedi Pebriyanto.
Alfius sampai di Batam, Sabtu (23/12), dan langsung mendatangi Polsek Batuaji.
Meski diberikan kesempatan melihat dan bertemu tersangka pembunuhan Istrinya, Alfius mengurungkan niat bertemu.
“Suaminya tidak mau bertemu, khawatir menambah kesedihannya dan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dia hanya mengatakan terimakasih, karena pelakunya sudah ditangkap,” kata Kapolsek Batuaji, Kompol Sujoko.
Sujoko juga mengatakan suami Deli juga meminta izin berangkat ke Tanjungpinang, ke rumah saudaranya untuk menenangkan diri.
Dikabarkan sebelumnya, sang suami tak berada di rumah saat kejadian tragis itu terjadi.
Saat itu Alfius sedang berada di Matak, Anambas untuk pergi berlayar.
Kedatangannya sangat ditunggu kepolisian untuk memberikan keterangan.
Sosok Deli Dimata Suami
Alfinus mengaku terpukul dengan kabar kepergian istrinya.
Apalagi, sang istri itu meninggal dengan menjadi korban pembunuhan dalam kondisi mengenaskan.
“Saya tau istri saya itu setia, baik dan sayang sama anak. Dan tak percaya dapat berita itu awalnya,” katanya, Selasa (26/12/2017) dengan nada pelan dan sedikit bergetar.
Menurut Alfinus, isterinya tak pernah memperlihatkan glagat aneh kepada dirinya.
Oleh karena itu, ia tidak yakin bila isterinya serong ataupun berbuat hal-hal aneh.
Meski demikian, Alfius menyerahkan semua permasalahan ini kepada pihak kepolisian dan hukum yang berlaku.
“Saya serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Dan saya serahkan kepada hukum yang berlaku di negara kita,” katanya
Tarif Fantastis Sang Gigolo dan Motif Membunuh
Setelah dua hari melarikan diri, akhirnya Dedi Pebrianto, tersangka pembunuhan ibu muda Deli Cinta Sihombing (32) diamankan Polisi saat bekerja sebagai Bartender di salah satu Cafe yang ada di kawasan Batam Centre.
Pria yang melakukan pekerjaan sampingan sebagai pemuas nafsu wanita ini ternyata mempunyai tarif yang fantastis.
Hal itu diungkapkan pelaku kepada penyidik di Mapolresta Barelang.
“Untuk sekali kencan dengan pelaku ini memasang tarif Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta,” kata seorang penyidik.
Diduga ini menjadi penyebab, pelaku geram ketika apa yang diberikanya kepada korban tidak dihargai apa-apa.
Pelaku bahkan mengaku dua dua kali melayani korban.
Awal mulanya, Dedi melayani korban di sebuah hotel di Nagoya.
Pertama kali memberikan jasa, Dedi mengaku tidak dibayar korban.
Kedua kalinya, pelaku kembali mengikuti keinginan korban melayaninya.
Kali ini Korban sengaja menjemput pelaku menggunakan mobilnya Rabu 20 Desember 2017.
Mereka langsung ke rumah korban di kawasan Tanjunguncang.
“Katanya tidak dibayar, pelaku ini marah dan akhirnya membunuh korban dengan cara membekap,” kata Kapolreata Barelang Kombes Pol Hengki.
Setelah ditangkap, pria ini langsung digelandang ke kos-kosannya di kawasan Windsor, Lubukbaja untuk mencari sejumlah bukti.
Polisi mengamankan sejumlah barang-barang milik korban, yakni televisi LED 32 inch serta mobil korban, Daihatsu Terios.
Kisah kematian Deli Cinta Sihombing ini pun menuai banyak komentar dari publik.
