Iklan di Kereta dengan Hijabers Traveller Mendadak Viral

Perbedaan memang akan selalu ada dan mengiringi setiap kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya, dan juga agama yang berbeda-beda. Maka dari itu, sangat wajar apabila toleransi antar umat harus ditegakkan.

Krisis tentang toleransi antar umat beragama, memang akhir-akhir ini sempat menjadi pembahasan di berbagai kalangan. Bahkan, setelah kasus yang menimpa Ahok terkait dengan kasus penistaan agama pun. Membuat perbincangan terkait dengan toleransi antar umat beragama pun menjadi semakin sering dibahas.

Namun, jika di Indonesia sedang mengalami kisruh seputar toleransi antar umat beragama. Di salah satu negara modern ini, justru malah sedang diperbincangkan lantaran iklan yang beredar luas baru-baru ini. Dalam iklan tersebut, nampak pesan mengenai toleransi antar umat yang begitu kental.

Sebuah iklan travelling dengan menggunakan alat transportasi kereta di Jerman ini, mendadak menjadi viral di sosial media. Di dalam iklan tersebut, nampak seorang wanita berhijab atau yang biasa disebut dengan hijabers. ini begitu ramai diperbincangkan oleh netizen. Terutama bagi para pengguna akun sosial media Facebook.

Deutsche Bahn (DB) adalah merupakan PT Kereta api milik negara Jerman. DB sangat terkenal dengan kereta peluru ICE yang selalu ingin dicoba oleh para traveller yang ingin berkunjung ke negara Jerman.

InterCityExpress atau ICE adalah sejenis kereta berkecepatan tinggi yang dioperasikan oleh DV Fernverkehr di Jerman dan beberapa negara tetangga, contohnya Zurich, Swiss atau Wina, Austria. Kereta ICE juga berjalan dengan kecepatan rendah ke Amsterdam, Belanda dan Brussel, Belgia. Operator jalur rel Spanyol RENFE juga menggunakan kereta ini, dan Rusia juga memesan 60 kereta ini untuk melayani rute St. Petersburg dan Moskwa (namun, pihak Rusia sepertinya tidak puas dan persetujuannya ditunda).

Pada tanggal 14 Maret 2017 kemarin, iklan kereta tersebut mulai dirilis di Facebook resmi mereka, iklan ini menjadi viral karena di dalam iklan tersebut terkandung pesan toleransi beragama. Sejak diposting ke sosial media Facebook resmi Deutsce Bahn, video tersebut sudah ditonton sebanyak 1,3 juta kali oleh netizen. 

Meski jika kita amati, video tersebut terbilang begitu sederhana. Namun, pesan yang terkandung di dalam iklan tersebut sungguh mengena di hati. Di dalam video tersebut, nampak seorang Mahasiswa laki-laki yang sedang berdada di dalam kereta peluru ICE dan menempati satu gerbong yang sepi. Di depannya, seorang gadis berjilbab sedang membaca buku tebal berwarna hijau.

Dalam benak sang pria, dia bertanya-tanya kenapa gadis yang duduk di depannya itu mengenakan kerudung, keluarganya dari mana, apakah di sedang membaca kitab Al-quran. Aneka prasangka kecurigaan lainnya, yang umumnya seringkali dipikirkan juga oleh orang lain, terutama orang-orang di belahan Eropa, ikut bermunculan di kepalanya.

Tiba-tiba saja dia teringat bahwa besok, dia akan mengikuti ujian kuliah anatomi. Di depan laptop dia menggumam, “Di mana letak Nucleus Praeopticus?”

“Di Hypothalamus,” sahut si gadis berkerudung secara tiba-tiba. Seketika sang pria nampak sedikit kaget dengan jawaban tiba-tiba yang diberikan oleh sang gadis berkerudung, yang sempat dia pikirkan tadi.

Ternyata, si gadis berkerudung tersebut adalah merupakan seorang mahasiswa jurusan kedokteran. Buku tebal yang dia baca pun adalah buku tentang kedokteran. Alhasil sang pria dan gadis tersebut belajar bersama-sama.

Dalam status unggahannya, DB menulis, “Kami membawa 7,3 juta orang tiap hari dari A ke B. Kami tidak hanya mangatasi jarak, tapi juga prasangka.” Statusnya mendapat 27 ribu like, 11.062 share dan 1.800 komentar.

Ternyata, iklan ini begitu mengena. Banyak komentar yang mengakui kalau prasangka negatif diam-diam ada di kepala mereka terhadap kelompok minoritas, dalam hal ini umat Islam. Admin DB dengan sabar menanggapi dan mengajak netizen untuk hidup tanpa prasangka.

Beberapa netizen pun memberikan komentar positif seputar iklan tersebut, antara lain:

“Terima kasih DB untuk iklan yang bagus dan realistis, bahkan ada pesan moral. Kalian melawan prasangka, rasisme dan diskriminasi dengan edukasi dan cara berpikir alternatif termasuk lewat iklan,” kata netizen bernama Lilli Mill.

“DB tidak mengenal rasisme, semua traveler diperlakukan sama tanpa melihat kebangsaannya,” kata Erkan Akkisla, masinis kereta dari Dortmund, keturunan Turki.

Nah, tentunya kita juga sebagai warga Indonesia harus bisa saling menghargai perbedaan antar masyarakat. Toleransi antar umat beragama pun juga harus ditingkatkan. Agar tidak menimbulkan perpecahan antar masyarakat.

Shares

Powered by moviekillers.com