Menikah dini memang menjadi topik yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan oleh publik. Hal ini dinilai masih banyak menimbulkan pro dan kontra. Tak jarang, orang-orang berpikir bahwa pernikahan dini kurang baik untuk dilakukan karena dapat merusak masa depan seseorang di kemudian hari. Namun, nyatanya masih banyak saja fenomena pernikahan dini yang dilakukan oleh sebagian anak-anak di usia muda yang seharusnya masih disibukkan dengan pendidikan semata.
Tak hanya di Indonesia, rupanya di luar negeri juga sudah banyak anak-anak usia muda yang memutuskan untuk menikah dini dan melahirkan anak di usia yang sangat-sangat masih terbilang muda.
Lihat saja, kisah seorang remaja wanita muda yang sudah menikah di usia mudanya dan kemudian memutuskan untuk membawa anaknya ke acara pesta kelulusan di sekolahnya.
Kayleigh Snaith merupakan gadis remaja berasal dai Inggris yang sempat menghebohkan publik dengan kehamilannya di usia yang begitu sangat mdua.
Dikabarkan, bahwa Kayleigh hamil di usianya yang masih menginjak 13 tahun dan melahirkan bayinya tak jauh dari usia tersebut. Namun, ia justru mendapatkan kebencian yang hebat dari orang-orang di sekitarnya, tak terkecuali oleh teman-temannya sendiri.
Orang-orang memanggilnya “disgusting” dan mengatakan bahwa dia telah menghancurkan hidupnya.
Gadis muda itu menyembunyikan kehamilan dari orangtuanya selama enam bulan, karena takut bagaimana reaksi mereka.
Untungnya, orang tuanya Kayleigh Snaith mendukung dan mulai menyiapkan rumah mereka di Stanley, Co Durham.
Kayleigh Snaith menjelaskan ketakutannya, mengatakan:
“Ketika saya mulai merasakan gerakan di perut saya, sudah jelas apa yang sedang terjadi tetapi saya takut mengatakan pada ibu dan ayah.”
“Semua hal ini melewati kepalamu. Saya khawatir mereka akan mengusir saya atau membuat saya menyingkirkannya.”
“Saya menghabiskan begitu banyak malam terjaga mengkhawatirkannya, saya tidak bisa fokus pada hal lain.”
“Ketika saya mulai mengalami sedikit benturan, saya tahu saya tidak bisa merahasiakannya lagi jadi saya akhirnya menelepon ibu saya.”
“Saya tidak bisa berhenti menangis ketika saya mengatakan kepadanya, saya sangat takut.”
“Ibuku benar-benar terkejut, tetapi aku ingat dia berkata, “Jika kamu ingin menjaga anak ini, kami akan mendukungmu dan melakukan apa pun yang kami bisa untukmu”.
Setelah melewati masa-masa sulitnya, kini Kayleigh sudah berusia 16 tahun dan siap pergi ke acara kelulusan sekolahnya.
Betapa hebatnya mengetahui fakta bahwa Kayleigh berhaisl untuk membesarkan anaknya hingga sekarang.
Ia membuktikan bahwa ia tetap berhasil menyelesaikan studinya dan justru ia memutuskan untuk membawa anaknya ke acara pesta kelulusan bersamanya.
Kedua gadis itu berdandan untuk ke pesta bersama, Kayleigh bahkan membeli gaun renda putih untuk putrinya.
Kayleigh menggambarkan harapannya untuk putrinya, dan menjelaskan mengapa dia membawa Harley ke pesta dansa.
Kayleigh Snaith berkata:
“Saya berharap dia tumbuh dengan mengetahui bahwa dia layak mendapatkan yang terbaik dan tidak pernah puas dengan apa pun atau siapa pun yang membuatnya tidak bahagia. Dia harus diperlakukan dengan cinta dan perhatian.”
“Saya juga ingin menunjukkan kepada semua orang yang berpikir saya tidak akan pernah berhasil melalui sekolah menjadi ibu muda. Di sini saya merayakan pesta sekolah akhir dengan putri saya.”
“Saya ingin semua orang melihat bahwa Harley lebih dulu. Tidak ada yang hanya tentang saya lagi, ini tentang saya dan Harley. Saya ingin dia merasa cantik dan dicintai seperti yang saya lakukan pada hari pesat dansa ini.”
Ibu Kayleigh, Sharon, berbicara tentang betapa bangganya dia dengan putrinya karena membuktikan bahwa orang salah.
Sharon berkata:
“Dia sangat yakin dan dia telah membuktikan bahwa semua orang salah.”
“Itu adalah suatu hal yang istimewa yang dapat menonton sekolahnya dan merayakannya dengan gadis kecilnya.”
“Dia menunjukkan kepada dunia ‘ini adalah gadis kecil saya dan saya bangga’ dan kami berada di sana di sampingnya.”
Kayleigh mengakui bahwa menjadi ibu baru dan menyelesaikan sekolah pada saat yang sama bukanlah tugas yang mudah.
Tetapi mengatakan bahwa mengetahui putrinya mengandalkan motivasinya untuk belajar dengan keras.
Kayleigh menjelaskan:
“Di rumah saya adalah seorang ibu dan seorang dewasa bagi anak saya, tetapi kemudian di sekolah saya tiba-tiba menjadi seorang siswa, seorang anak di sana untuk belajar.”
“Saya sangat lelah sepanjang waktu dan saya ingat orang-orang mengatakan bahwa saya menjijikkan, bahwa saya telah menghancurkan hidup saya, saya tidak akan pernah menjadi ibu yang baik dan saya tidak akan pernah mencapai apa pun dalam hidup. Itu sangat sulit.”
“Tetapi mengetahui Harley ada di rumah menungguku dan bahwa aku bekerja untuk masa depan kami benar-benar memotivasi diriku. Semua kelelahan itu sepadan untuk membangun kehidupan terbaik bagi putri saya.”
“Saya ingat duduk dan menangis karena khawatir saya akan gagal dan saya tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan dan melakukan yang terbaik untuk Harley. Itu banyak tekanan.”
“Tapi Harley mengilhami saya untuk terus maju dan memberi saya dorongan besar yang saya butuhkan. Saya telah bekerja sangat keras dan saya menantikan hasilnya di bulan Agustus.”
Kayleigh membuktikan pada ibu-bu muda yang juga mengalami hal serupa dengannya untuk tetap berbuat yang terbaik untuk hidupnya dan juga buah hatinya. Selalu sabar untuk menghadapi permasalahan menjadi kunci utama kekuatannya selama ini.