Gadis Ini Tidur Panjang 10 Hari Tanpa Bangun

Tidur panjang atau yang leih dikenal di dunia medis dengan koma adalah kondisi dimana seseorang dapat tidur begitu panjang tanpa bangun, namun belum dinyatakan bahwa dirinya sudah meninggal oleh dokter.

Hal ini, biasa terjadi pada orang-orang yang mengalami penyakit-penyakit kronis atau kecelakaan yang hebat.

Baru-baru ini, seorang gadis mengalami kejadian tidur panjang selama 10 hari dan tak bangun-bangun. Kira-kira apakah penyebabnya?

Gadis remaja di daerah Banjarmasin yang diketahui bernama Echa mengalami hal aneh karena tak bangun selama 10 hari dari tidurnya. Kejadian langka ini diceritakan oleh sang ayah melalui akun Facebooknya, Moel Ya Lo Ve, pada 19 Oktober 2017.

Moel mengaku sudah memanggil dokter spesialis jiwa namun belum bisa digali lebih dalam dan belum dapat dipastikan penyebabnya. Bahkan kondisi fisik Echa baik-baik saja selama tidur. Echa terlihat hanya seperti orang yang tidur nyenyak. Hanya saja dia tidak kunjung bangun semenjak 10 hari yang lalu.

Hasil CT scan pun baik dan kontras juga menyatakan Echa tidak mengalami gangguan apapun. Selama 10 hari, orang terdekatnya tetap menyuapi makan dan minum meski Echa dalam kondisi tidur.

Bukan hanya sekali, kejadian ini sudah beberapa kali dialami Echa dengan waktu tidur yang tak tentu. Mulai dari 7 hari, 8 hari hingga yang terakhir selama 10 hari. Pertama kali Echa mengalami tidur panjang pada Oktober 2016.

Hingga berita ini ditulis, Senin (23/10/2017), Echa dikabarkan belum bangun dari tidurnya dan masih dalam masa pengobatan.

Banyak warganet yang menyarankan beragam pengobatan, tidak hanya medis namun juga alternatif. Tidak sedikit pula warganet yang menghubungkan kejadian ini dengan makhluk astral. Sehingga disarankan Echa mendapat pengobatan non-medis seperti rukiah atau dibacakan ayat suci Alquran.

Lantas benarkah jika Echa mengalami koma?

Jadi, koma dapat dialami oleh orang-orang secara mendadak. Ada yang dari kecelakaan akibat benturan di kepala, maupun juga karena penyakit yang diderita oleh seseorang. Ada tiga penyebab yang bisa dikatakan memicu terjadinya koma atau tidur panjang ini, antara lain:

Stroke

Tekanan darah yang terlalu tinggi menyebabkan saraf-saraf pada tubuh bisa menjadi tidak berjalan dengan baik sehingga bagian tubuh tertentu seperti tangan atau kaki akan susah digerakkan. Bahkan arteri yang tersumbat bisa menyebabkan kamu menjadi koma.

Diabetes

Gula darah yang tidak stabil bisa menyebabkan hiperglikemia dan hipoglikemia. Kadar gula darah yang normal sekitar 70-100 mg/dL. Kalau gula darah kamu adalah sebesar 40 mg/dl maka kamu dinyatakan hipoglikemia, dimana kadar gula darah dalam tubuh sangat rendah. Kalau hasil gula darah kamu adalah sebesar 110 mg/dL maka gula darah melebihi batas normal, tentunya kamu dinyatakan hiperglikemia.

Kamu akan merasakan lemas, pusing dan lapar berlebih saat gula darah pada tubuh kamu tidak stabil. Kalau hipoglikemia atau hiperglikemia kamu semakin parah, kamu akan sering pingsan sampai koma.

Infeksi

Infeksi radang selaput otak atau meningitis ini bisa disebabkan oleh virus dan bakteri, dimana jenis bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi paru (pneumonia), telinga dan bagian rongga hidung (sinusitis).

Pengobatan Koma

Pengobatan koma tergantung dari penyebab koma itu sendiri. Misalnya, dokter akan memberikan obat pengendali kejang jika koma disebabkan oleh kejang. Dokter juga akan memberikan antibiotik jika koma terjadi akibat infeksi pada otak. Glukosa juga bisa diberikan untuk mengatasi syok diabetikum.

Selain pengobaan di atas, operasi juga bisa dilakukan untuk mengurangi pembengkakan di otak. Jika dibutuhkan, alat-alat pendukung, seperti alat bantu napas atau transfusi darah akan dipasangkan pada penderita koma.Kesimpulannya, pengobatan koma dapat dilakukan secara tepat jika hasil diagnosis yang didapat juga akurat. Peluang sadar penderita sangat tergantung kepada hasil pengobatan dan lamanya jangka waktu koma.

Sebagai contoh, koma yang disebabkan oleh cedera di kepala dan overdosis obat-obatan memiliki peluang sembuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan koma akibat kekurangan oksigen. Namun jika cedera kepala yang dialami penderita cukup parah hingga merusak otak, bukan tidak mungkin penderita akan sulit untuk sadar atau mengalami cacat ketika dia sadar.

Kapan waktu seseorang untuk tersadar dari koma tidak bisa diprediksi oleh dokter. Namun makin lama koma berlangsung, maka peluang sadar bagi penderitanya umumnya akan makin tipis, terlebih lagi jika koma berlangsung lebih dari satu tahun.

Oleh karena itu, selalu jaga kesehatan ya guys? Jangan sampai kamu terserang tidur panjang ini yang bisa berakibat pada tubuh ke depannya.

Shares

Powered by moviekillers.com