SENYUM.com

Emak-Emak Marah Lagi Ke Polwan, Oh Ternyata Pernah Ditilang

https://cdn2.tstatic.net/surabaya/foto/bank/images/emak-emak-marah_20170920_084347.jpg

Emak-emak memang menjadi salah satu orang yang cukup ditakuti ketika berada di manapun dan kapanpun. Bagaimana tidak, jika kemurkaan seorang emak-emak menjadi begitu sangat menakutkan ketika kita menghadapi langsung kemurkaan tersebut.

Bukan hanya masalah kemurkaan, gaya berkendara para emak-emak di jalan raya juga banyak membuat orang lain cemas, resah, bahkan pusing. Pasti kamu sudah pernah mengalami sendiri kan, bagaimana bingungnya ketika tanpa sengaja di  jalan bertemu dengan emak-emak pengendara motor?

Meski tidak semua emak-emak bersikap demikian, namun contohnya salah satu emak-emak yang dulunya sempat hits ketika terciduk polisi lalu lintas yang sedang melakukan razia pengendara motor. Nyatanya kembali hadir dengan kehebohan kembali.

Masih ingatkah kamu?

Briptu Isma Hari Gusti Dharma mengaku insiden yang menimpanya di Jalan Letjen Suprapto, Ungaran, pada Selasa (19/9/2017) pagi adalah sebagai pengalaman yang tidak akan pernah ia lupakan.

Selama delapan tahun menjadi polisi, baru kali ini ia menjadi sasaran kemarahan seorang pengguna jalan yang semestinya ditilang lantaran melanggar peraturan lalu lintas.

“Saya dimarahi bahkan sampai dikata-katain. Padahal saya sudah bilang ke ibunya kalau kita sama-sama wanita, sehingga harusnya bicaranya lebih halus,” kata Isma, panggilan akrab Briptu Isma Hari Gusti Dharma, Rabu (20/9/2017) pagi.

Seperti dikabarkan sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan seorang wanita pengendara sepeda motor tengah marah-marah kepada polisi wanita (polwan) anggota Satlantas Polres Semarang menjadi viral di media sosial.

Video berdurasi sekitar 53 detik ini diambil di simpang tiga DPRD Kabupaten Semarang dari sisi Jalan Letjen Suprapto Ungaran pada Selasa (19/9/2017) pagi.

Dalam video tersebut tampak wanita pengendara sepeda motor Honda Beat bernopol H 6876 TI tidak terima ketika polwan tersebut memintanya kembali ke belakang marka.

Wanita tersebut berhenti sekitar 10 meter melewati marka saat lampu lalu lintas menyala merah.

“Saat itu saya hendak melihat surat-surat kendaraannya, tapi ibu ini makin menjadi-jadi marahnya. Akhirnya hanya kami beri peringatan supaya lebih taat rambu-rambu demi keselamatan dirinya dan pengendara lain,” tandasnya.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Semarang, AKP Dwi Nugraha mengatakan identitas perempuan dalam video yang viral tersebut sudah diketahui.

Tetapi dari catatan petugas, empat bulan yang lalu wanita tersebut pernah terkena razia lalu lintas karena mengendarai motor tidak memakai helm. Padahal di sepeda motornya tergantung helm yang semestinya bisa dikenakan demi keselamatan.

“Dulu juga sama, marah-marah juga. Akhirnya bapaknya datang minta maaf, kemudian menjelaskan kalau anaknya agak berubah setelah ditinggal suaminya,” kata Dwi.

Kepada pengguna jalan, Dwi berharap supaya kejadian serupa tidak terulang kembali. Saran dan imbauan petugas hendaknya dipatuhi demi menjaga keselamatan pribadi dan pengendara lainnya di jalan raya.

“Kalau terjadi apa-apa kan yang rugi diri sendiri, keluarganya, dan orang lain bukan petugas. Kami hanya menjalankan tugas saja,” imbuhnya.

Sebelumnya dikabarkan, sebuah video yang menunjukkan seorang wanita pengendara sepeda motor yang juga marah-marah kepada polisi wanita (polwan) anggota Satlantas Polres Semarang menjadi viral di media sosial.

Video berdurasi sekitar 53 detik ini diambil di Jalan Letjen Suprapto Ungaran pada Selasa (19/9/2017) pagi. Dalam video tersebut tampak perempuan yang mengenakan kaos lengan panjang, berhijab warna hijau toska dengan bawahan celana warna putih ini tidak terima ketika dihentikan oleh polwan tersebut.

Padahal dirinya melanggar marka saat lampu lalu lintas menyala merah.

Beberapa penggal dialog yang bisa terdengar menunjukkan wanita tersebut menolak saran polwan tersebut untuk mundur ke garis marka lampu pengatur jalan. Bahkan wanita ini terlihat berontak hendak melepaskan tangan petugas yang memegangi tangkai spion kendaraan wanita tersebut.

“…aku sing nduwe honda nopo (aku yang punya motor, kenapa)? …Aku ora wedi (aku tidak takut). Kalau saya ndak mau napa? Njenengan mau apa? Nopo aku isin (kenapa harus malu)?” kata wanita tersebut.

Wah, tuh kan sudah tahu sendiri bagaimana kengeriannya ketika sudah bertemu emak-emak yang sedang mengomel.

Tetapi kembali lagi ya guys, jika keamanan di jalan raya harus selalu diutamakan. Jangan sampai kamu melanggar dan justru malah terkena masalah sendiri.