Dulu Dibuang Orangtua Sekarang Jadi Miliuner
Nasib atau kisah hidup seseorang memang tidak bisa diprediksi sejak dini. Siapa tahu orang yang pada masa kecilnya biasa-biasa saja, tahu-tahu di masa yang akan datang menjadi seseorang yang sukses dan kaya raya.
Takdir hanya Tuhan lah yang tahu, tidak ada satupun manusia di dunia yang bisa mengetahuinya.
Contohnya seperti kisah hidup laki-laki yang satu ini. Kisah sedih pada masa kecilnya ini ternyata mampu mengantarkan dirinya menjadi miliuner yang sukses dan kaya raya ketika sudah dewasa.
Kisah pria kaya raya dari Filipina ini telah tersebar viral karena masa kecilnya yang menyedihkan.
Fernando Kuehnel sangat ingat bagaimana orangtuanya meninggalkan dia dan saudara laki-lakinya karena alasan yang tak ia ketahui – tapi itu baru permulaan ceritanya.
Pada tahun 1974, ketika dia berusia 8 tahun, ibu Kuehnel meninggalkan dia dan adik laki-lakinya di jalanan Kota Quezon di Filipina.
Dia menulis bahwa dia “merasa seperti popok sekali pakai, dibuang setelah kotor dipakai.”
“Mereka menemukan kami di jalan, kami bertiga. Mereka membawa kami ke panti asuhan. Saya ingat membawa tas pasangan itu, kami menangis,” katanya.
Kemudian, tinggal di panti asuhan kedua, Nayong Kabataan, juga tidak mudah.
Dia dan saudara-saudaranya diintimidasi.
“Mereka melakukan hal-hal seperti itu, mereka menaruh cabai di mata saat Anda bangun, atau bibir atau organ tubuh Anda,” katanya.
Dia dan saudara laki-lakinya hampir menyerah pada kehidupan setelah mereka ditinggalkan di panti asuhan.
Mereka mencoba menghubungi ibu mereka, yang sekarang memiliki keluarga baru, tapi mereka ditolak dan diusir pergi.
Pada usia sangat muda 10 tahun, Fernando mulai mengumpulkan dan menjual sampah bersama saudara kandungnya, sambil makan dari tempat sampah hanya untuk bertahan hidup.
Itu sampai berita adopsi datang, dan mereka dipilih untuk dibawa ke Wisconsin.
“Jadi, mereka akan diadopsi, hanya mereka berdua, dan kemudian satu anak dari panti asuhan mencari saya, dia berkata: Saudara laki-laki Anda akan pergi dan diadopsi, jadi lebih baik kembali, jadi saya pergi kembali … aku tidak bodoh kan? Saya kembali, “ katanya.
Tapi sama seperti orangtua pertama mereka, orangtua kedua mereka memutuskan untuk mengembalikan mereka ke panti asuhan.
Mereka ditinggalkan untuk kedua kalinya.
Sampai kemudian pasangan Kuehnels datang dan mengadopsi mereka. Di titik inilah hidup mereka berubah.
Oleh orangtua angkatnya, Fernando naik bis selama satu jam hanya untuk mengikuti kelas ESL (Bahasa Inggris sebagai Bahasa Kedua) di Greenbay, Wisconsin untuk belajar bahasa Inggris.
Dia lulus dengan gelar sarjana keperawatan dan predikat summa cumlaude dalam administrasi bisnis di bidang kesehatan.
Saat ini, ia adalah ilmuwan klinis raksasa farmasi Novartis.
Mobilnya adalah Porsche terbaru.
Fernando menulis tentang perjalanan hidupnya dari panti asuhan menuju impian ala Amerika, dalam sebuah buku berjudul “Orangtua Ketiga Saya”.
“Anda harus menentukan apa kesuksesan yang cocok untuk Anda. Tidak harus jutaan dolar. Saya beritahu anak-anak saya, tidak ada masalah yang tidak bisa dipecahkan. Anda hanya tidak akan menyukai solusinya, tapi masalahnya bisa dipecahkan. Ingatlah ini, Anda harus bekerja keras, “ nasihatnya.
Sungguh mengharukan ya kisahnya, meski begitu kesabaran mereka adalah hal yang patut untuk dicontoh. Jika Anda belum bisa bersikap sabar, maka cobalah tips di bawah ini.
1. Jangan reaktif, proaktiflah..
Reaktif itu adalah merespon dengan cepat. Misalnya:
- Begitu ada yang menyenggol bahu kamu, di detik yang sama itu pula kamu akan merespon.
- Begitu kamu mendengar kata-kata yang menyakiti hati kamu, di detik yang sama itu pula kamu merespon.
- Begitu gadget kamu error, di detik yang sama itu pula kamu merespon.
Sedangkan proaktif itu, kebalikannya dari reaktif. Yakni, kamu menunda respon. Tatkala kamu mengindera fakta, kamu tidak buru-buru merespon fakta tersebut. Namun, ada jeda antara penginderaan tersebut dengan respon kamu. Kamu berpikir sejenak dulu, coba proyeksikan; kalau kamu meresponnya dengan begini, maka nanti akan begitu; kalau mengatakan begini, maka akan menjadi begitu; dan lain-lainnya.
2. Petakan hal yang penting dan tak penting
Sebetulnya ada juga sebagian hal yang justru kita itu tidak boleh sabar, justru harus marah dan membalas. Seperti misalnya istri dan anak kamu diserang, Masjid dibakar, Al-Qur’an dilecehkan, dan sebagainya.
Nah, haruslah kamu petakan, hal-hal penting apa yang memang kamu harus marah. Maka, pada hal yang tak penting, tidak perlu marah, dan tidak perlu baper.
3. Tiru mereka yang senantiasa sabar
Salah satu tips yang juga manjur bagi saya untuk belajar jadi sabar, adalah dengan senantiasa mengingat seseorang atau beberapa orang yang dia itu senantiasa bersabar. Yah, saya punya kenalan, yang saya paham sebetulnya dia itu:
- Sedang merasakan kesakitan.
- Dia merasa tidak enak.
- Dia direspon sinis oleh orang lain.
- Dia capek dan repot menanggapi sesuatu dan seseorang.
- Tapi, dia tidak baper, dan tidak emosi membalas keburukan dengan keburukan.
Mereka semua tetap sabar dan senantiasa selalu berdoa sehingga dengan begitu diri kita pun akan mulai belajar sabar.
Semoga setelah ini kita bisa jadi manusia yang penuh dengan rasa sabar ya?
