Collapse by Design, Penyebab Meninggalnya Mantan Awkarin
Berita meninggalnya sang mantan kekasih Karin Novilda atau yang lebih akrab disapa Awkarin, sepertinya belum akan mereda. Masih banyak yang begitu memperbincangkan penyebab kematian sang mantan kekasih Awkarin, yaitu Oka Mahendra Putra.
Kematiannya di usia yang terbilang masih sangat muda ini tentu menimbulkan sebuah tanda tanya yang besar atas penyebab kematian yang sebenarnya.
Banyaknya berita yang simpang siur di luar, tentu menjadi hal yang semakin menambah rasa penasaran publik lantaran berita tersebut.
Sang mantan kekasih sendiri, yaitu Awkarin seolah masih belum percaya dan ikhlas atas kepergian mendadak sang mantan kekasih. Hal ini dibuktikan dari beberapa unggahan dan juga InstaStory yang dia unggah beberapa waktu setelah mendengar kabar sang mantan meninggal dunia.
Namun meski begitu, masih banyak saja yang menghujatnya sebagai penyebab kematian Oka Mahendra Putra. Karin pun sempat dituduh meninggalkan Oka ketika Oka mengalami bangkrut. Bahkan bukan hanya Awkarin saja, orang-orang yang selama ini bekerja sama dengan Oka di bawah payung manajemen Takis Management yang dimiliki oleh Oka Mahendra juga turut menghilang dan meninggalkannya begitu saja.
Setelah kabar Oka Mahendra Putra yang meninggal lantaran bunuh diri meminum cairan sianida beredar, dan diduga penyebab kuatnya adalah depresi karena bangkrut. Kini barulah terungkap penyebab kematian CEO Takis Mangement tersebut, karena dikonfirmasi langsung oleh sang ayah.
Kabar yang sebelumnya beredar luas seputar kematian Oka Mahendra pun seolah dipatahkan secara langsung oleh ayah Oka sendiri yang hadir dipemakaman anaknya pada 19 Juli 2017 di kompleks pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. “Oh, no no no! (tidak bunuh diri),” kata ayah Oka. Ayah Oka menjelaskan bahwa anaknya itu memang sudah dua bulan sakit, Oka pun selalu murung dan tidak mau makan.
“Dia collapse by design, karena teman-temannya,” lanjut dia. Penjelasan ayah Oka tentang “Collapse by Design” tersebut langsung menjadi perbincangan hangat masyarakat di dunia maya. Banyak netizen yang mengaku tak tahu soal istilah tersebut.
“Baru denger collapse by design,” kicau pemilik akun Twitter @DiajengLrst.
Hal senada juga diungkapkan oleh pemilik akun Twitter
@aghaay,”Collapse by design iku opo (itu apa-red)?”
Sementara pemilik akun Twitter @hasnathufaila berkicau,”I’ve spent all day long cuma buat nyari arti dari collapse by design.”
Sebelumnya, beredar foto percakapan yang menyebutkan kalau Oka Mahendra meninggal lantaran meminum racun sianida. “Yes, bunuh diri kayaknya dia minum sianida,”Begitulah percakapan yang terlihat dalam sebuah foto yang diunggah oleh akun gosip di Instagram @lambe_turah. Jadi, ada yang tahu Collapse by Design itu artinya apa?
Sebuah istilah yang tidak familiar dalam dunia psikologis ataupun medis. Psikolog klinis dewasa Anna Margaretha Dauhan dari Pusat Informasi dan Rumah Konsultasi TigaGenerasi Jakarta kepada Aura mengatakan, bahwa ia tidak mengenal istilah tersebut, setidaknya dalam dunia psikologi.
“Terus terang saya tidak tahu apa yang dimaksud orang tua Oka mengatakan collapse by design,” buka Anna Margaretha Dauhan. “Namun mungkin maksudnya karena tidak makan berhari – hari, akhirnya secara fisik Oka menurun hingga akhirnya meninggal,” sambungnya.
Sedangkan untuk masalah tidak makan selama kurang lebih dua bulan, seperti yang banyak diberitakan, Anna Margaretha Dauhan menduga hal ini bisa saja gejala depresi. “Jadi bukan secara intensional mogok makan. Tapi, karena nafsu makan memang menghilang kalau mengalami depresi,” terang Anna Margaretha Dauhan.
Depresi itu sendiri memang ditandai dengan beberapa hal. Antara lain dijelaskan Anna Margaretha Dauhan, seperti perasaan murung, sedih, gangguan nafsu makan (bertambah atau berkurang), gangguan tidur, merasa diri tidak berharga, sampai merasa hidup ini tidak berarti.
“Jika mendengar dari berita bahwa Oka beberapa waktu terakhir terlihat murung dan kehilangan nafsu makan, bisa saja karena ada gejala depresi yang dialami,” kata Anna Margaretha Dauhan. “Namun apakah ini termasuk bunuh diri atau bukan, tidak dapat disimpulkan dari sini karena penyebab kematiannya kan belum jelas. Kalau memang ada penyebab fisik (sakit), tentu tidak (termasuk) bunuh diri,” pungkas Anna Margaretha Dauhan.
Oh, jadi itu guys yang dimaksud oleh ayah Oka Mahendra Putra. Semoga saja Oka dapat tenang di sana ya guys?
