Calon Mahasiswa LGBT Diminta Buat Surat Pernyataan
Banyaknya isu LGBT yang santer beredar, memang membuat sebagian pihak merasa resah. Kaum LGBT pun rasanya semakin tersisih karena banyaknya penolakan dari berbagai kalangan. Bahkan, kali ini salah satu pihak yang berkaitan langsung dengan pendidikan, mengharuskan seluruh calon mahasiswa yang lolos dalam ujian SNMPTN untuk membut surat pernyataan.
Salah satu iniversitas yang cukup terkemuka ini pun kedapatan meminta seluruh calon mahasiswanya untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan dengan jelas bahwa dia bukan merupakan seorang LGBT. Mungkin hal ini didasari banyaknya pemberitaan yang santer beredar dan meresahkan masyarakat.
Lantas universitas manakah yang mencanangkan hal tersebut?
Universitas Andalas, diduga meminta para calon mahasiswanya yang lolos dalam ujian SNMPTN 2017 untuk membuat surat pernyataan bebas dari golongan lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau yang lebih dikenal dengan sebutan LGBT ini.
Persyaratan yang diminta oleh pihak universitas tersebut, dicantumkan pada laman universitas. Pada laman tersebut, sangat jelas dicantumkan bahwa para calon mahasiswa diminta untuk menyerahkan serta berkas surat pernyataan bebas LGBT.
Tak lama kemudian, laman yang mencantumkan persyaratan menyerahkan surat pernyataan bebas LGBT itu sepertinya dihapus. Awalnya, di laman resmi Unand, http://www.unand.ac.id ada artiket dengan judul “Hasil Seleksi dan Mekanisme Pendaftaran Ulang Calon Mahasiswa yang Lulus SNMPTN 2017”.
Artiket itu berisi tahapan pendaftaran ulang calon mahasiswa Unand melalui jalur SNMPT 2017. Pada poin keempat, tertulis “Daftar ulang/verifikasi dada (16 Mei 2017, harus hadir sebelum pukul 09.00 WIB. Bagi yang tak hadir atau terlambat dianggap mengundurkan diri sebagai calon mahasiwa Unand melaui jalur SNMPTN 2017.
Pada saaat verifikasi data wajib menyerahkan surat penyataan bebas LGBT (Form download di sini). Formulir yang di download tersebut berisi surat pernyatan tidak termasuk dalam kelompok LGBT.
Apabila kemudian hari ternyata surat pernyataan ini tidak benar, calon mahasiswa tersebut siap menerima sangksi dan dikeluarkan dari Univeritas Andalas. Surat ini harus diketahui orang tua calon mahasiswa dan ditandatangani di atas materai 6.000.
Berikut ini isi formulirnya:
Surat Pernyataan
Yang bertandangatangan di bawah ini.
Dengan ini menyatakan bahwa saya tidak termasuk dalam kelompok/kaum Lesbian, Gay,Transgender (LGBT).
Apabali kemudian hari ternyata surat pemyertaan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi dan dikeluarkan dari Universias Andalas.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada ada unsur paksaan dari pihak manapun”.
Diketahui setelah hal tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia. Unggahan tersebut akhirnya dihapus dari laman tersebut atas intruksi langsung dari rektor Universitas Andalas.
Seiring pencabutan syarat Surat Pernyataan Bebas LGBT itu, website resmi Universitas Andalas di unand.ac.id tak bisa diakses –blank kelabu bertuliskan “This site can’t be reached.”
Seperti akun @TOGAambarita di Twitter, berkicau, “Gw gatau kalo sexual orientation itu punya impact langsung sama kemampuan akademis. Any idea?”
“Astaga diskriminasi banget sih, buat apa coba. Kenapa LGBT ga diperbolehkan mendapatkan pendidikan yg setara sama yang non LGBT. Ga logic. Tapi banyak kampus2 yang jauh lebih bergengsi lain yg lebih menjunjung hak asasi manusia sih,” tulis akun @imelia_fulany.
“Hmmm apa keterkaitan antara kaum lgbt dengan aktivitas dan prestasi akademik suatu universitas ? *mungkin ini bahan skripsi,” imbuh akun @pandu2791.
