Bagaimana moment pertamamu ketika mengetahui bahwa ada kehidupan di dalam rahimmu alias kamu sedang mengandung buah hatimu bersama dengan sang suami? Tentu hal ini menjadi kado terindah bagi setiap wanita karena bisa merasakan hamil dan akan segera menimang buah hati.
Sang ibu akan berjuang mati-matian menjaga dan merawat buah hati yang masih di dalam kandungan dengan penuh kasih sayang hingga saatnya nanti lahir ke dunia. Namun, takdir memang tidak akan ada yang pernah mengetahuinya bukan?
Bisa jadi, takdir berkata lain ketika sang orang tua harus merelakan bahwa anaknya tidak selamat ketika persalinan berlangsung. Inilah yang membuat banyak orang menjadi terpukul atas takdir dan kenyataan bahwa bayi yang dikandungnya selama 9 bulan tak selamat ketika persalinan berlangsung.
Tapi, betapa sungguh mulia dan hebatnya kedua orang tua ini karena keduanya mengikhlaskan sang buah hati untuk diserahkan sebagai penelitian ketika bayinya dinyatakan tidak selamat usai menempuh 33 jam persalinan.
Bagaimana kisah selengkapnya?
Dalam sebuah postingan di Facebook yang viral saat ini, pendiri badan bantuan kemanusiaan dan pembangunan, Radion International, Eugene Wee menulis kisah istrinya, Puu Kanokrat, dan bayi mereka yang belum lahir.
Eugene Wee menyebutkan bahwa bayi dalam kandungan yang masih berusia 5 bulan, rupanya didiagnosis kondisi genetik langka yang disebut trisomy 18, yang juga dikenal dengan sindrom Edwards.
Kondisi tersebut dapat mengakibatkan disabilitas mental parah, cacat fisik, dan dalam beberapa kasus, janin tidak bisa selamat setelah dilahirkan.
Malang bagi Eugene dan sang istri, bayi mereka mengalami masalah di atas.
Kasus tersebut terbilang amat langka.
Kasus yang dialami istri Eugene menghebohkan dunia medis, fakultas kedokteran beserta para ilmuan.
Mereka pun berharap dilakukannya pemindaian lebih rinci lagi agar bisa mempelajari kondisi langka tersebut.
Eugene mengungkapkan:
“Menyedihkan bagi istri saya, mendengar mereka membicarakan tentang otak bayi kami, jantungnya yang membesar, lengannya yang hilang, wajahnya, dan kurangnya organ.
Namun ia singkirkan semua kelelahan emosional, fisik, dan mentalnya demi masa depan ilmu kedokteran.”
Karena kondisi janin anak Eugene amatlah parah, dokter di Universitas Chiang Mai, Thailand ingin mengambil penuh janin itu untuk penelitian.
Hal itu berarti bahwa Puu harus melahirkan normal, demi memastikan kondisi tubuh bayi tetap utuh.
Eugene dan istri pun bersedia mendonasikan tubuh bayi mereka untuk penelitian.
Setelah proses persalinan selama 33 jam lamanya, janin 5 bulan itu dilahirkan dan langsung diambil oleh tim dokter untuk penelitian.
Eugene berharap keputusannya itu berguna bagi mahasiswa dan dokter peneliti agar bisa mencegah ibu dan bayi lain mengalami kondisi serupa.
Sejak diunggah 16 September lalu, postingan Eugene telah dibagikan lebih dari 8.300 kali dengan ribuan doa dari netizen.
Seseorang memang bisa saja tertimpa suatu masalah, bahkan sampai nyaris putus asa dan tidak bisa menghadapinya. Kuncinya adalah kesabaran yang besar menjadi fondasi utama untuk bangkit dna kembali hidup seperti biasanya.
Lantas, bagaimana tips agar tetap tangguh dalam menghadapisetiap cobaan yang datang kepada kita?
Yakinlah Anda Sanggup
Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (QS.65:7)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS.2:286)
Kamu hanya perlu meyakinkan diri bahwa setiap cobaan yang diberikan Allah kepada kita sesuai dengan kadar kemampuan kita. Jika kita merasa tidak sanggup menghadapi cobaan atau ujian yang kita alami, itu adalah sinyal bahwa kita harus meningkatkan kualitas diri kita.
Bukan ujiannya yang terlalu berat, tapi diri kita sendiri yang loyo dan payah. Perbaiki diri, bukan mengeluh akan beratnya ujian. Keyakinan diri bahwa kita akan sanggup menghadapi ujian, menjadikan diri kita tidak akan menyerah, sehingga mengambil tindakan untuk memperbaiki diri dan mencari solusi.
Yang Kita Benci Bisa Jadi Baik Bagi Kita
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS2.216)
Kita harus yakin, bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita. Mungkin kita menyukainya, padahal itu buruk bagi kita sehingga Allah menghilangkannya dari kita. Terasa pahit, padahal justru itu yang terbaik bagi kita. Kita mungkin tidak mengetahuinya, tapi Allah mengetahui.
Cobaan Bukan Berarti Allah Benci Kepada Kita
Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu. (QS.93:3)
Cobaan itu tidak menunjukan bahwa Allah membenci kita. Rasulullah saw pun diberikan ujian oleh Allah, padahal beliau adalah habibillah (kekasih Allah). Jadi ujian bukan berarti benci. Justru untuk kebaikan sebagainya dijelaskan melalui ayat dan hadits yang sudah dibahas di atas.
Tenanglah, Kemudahan Akan Datang
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. 94:5-6)
Jangan khawatir dengan kesulitan, sebab kamu akan menemukan kemudahan. Syaratnya kamu harus bersedia melalui kesulitan tersebut.
Mulai saat ini, tingkatkan kesabaranmu dan berprasangkalah baik pada Allah. Dengan begitu, kamu akan merasa jauh lebih kuat dan tak putus asa atas setiap cobaan yang kamu hadapi.