SENYUM.com

Bullying Siswi SD, Siswi SMP Ini Tuai Kecaman

https://pojoksatu.id/wp-content/uploads/2017/07/Siswi-SMP-dibully-dan-dipaksa-cium-kaki.jpg

Banyaknya aksi bullying yang dilakukan oleh siswa-siswi yang terbilang masih di bawah umur, memang cukup meresahkan para orangtua. Pergaulan di sekolah pun menjadi kurang aman dan membahayakan bagi sebagian murid.

Hanya karena masalah sepele pun, terkadang bisa membuat seseorang menjadi sasaran dari aksi bullying. Padahal ternyata aksi tersebut dapat berdampak cukup berbahaya bagi para korban bully lho.

Jadi dampak dari bullying itu mencakup dampak positif dan negatif, antara lain sebagai berikut.

A. Dampak Positif

1.  Lebih kuat dan tegar dalam menghadapi suatu masalah.

2. Termotivasi untuk menunjukkan potensi mereka agar tidak lagi direndahkan.

3. Terdorong untuk berintrospeksi diri.

B. Dampak Negatif

1.  Munculnya berbagai masalah mental seperti depresi, kegelisahan dan masalah tidur, masalah ini mungkin                 akan terbawa hingga dewasa.

2. Keluhan kesehatan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut dan ketegangan otot.

3. Rasa tidak aman saat berada di lingkungan sekolah.

4. Penurunan semangat belajar dan prestasi akademis.

5. Dalam kasus yang cukup langka, anak-anak korban bullying mungkin akan menunjukkan sifat kekerasan.

Cukup banyak bukan, dampak negatif dari aksi bullying? Hal inilah yang membuat aksi bullying memang begitu menjadi perhatian agar tidak banyak dilakukan oleh anak-anak. Karena, akan berdampak kurang baik bagi kesehatan mental.

Baru-baru ini aksi bully yang dilakukan oleh siswi SMP ini membuatnya harus menuai komentar dan kritik pedas dari para netizen.

Lantas, bagaimana kira-kira kronologinya?

Video viral mahasiswa berkebutuhan khusus yang menjadi korban bully di Kampus Gunadarma belum lama terjadi. Kini, ada lagi video sekelompok siswi mem-bully temannya dan beredar luas di media sosial sejak Minggu (16/7/2017) kemarin.

Dalam video yang beredar di media sosial itu, dua siswa menggunakan seragam sekolah menengah pertama (SMP) berwarna putih-biru mem-bully temannya yang mengenakan seragam berwarna putih-putih.

Dalam video tersebut, tampak dua siswa menggunakan seragam putih-biru menjambak, serta menganiaya temannya, sehingga tersungkur ke lantai. Tak hanya menjambak, kedua siswa pem-bully itu juga memukul temannya tersebut.

Setelah memukul, keduanya meminta temannya mencium tangan mereka. Selanjutnya siswa yang di-bully itu juga diminta bersujud dan mencium kaki mereka. Ironisnya, peristiwa tersebut direkam oleh beberapa siswa lain yang juga berada di tempat kejadian.

“Itu antara korban (SB) sama anak SD lainnya, itu terjadi cekcok mulut sebelumnya,” kata Kanit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang, Kompol Mustakim, Senin (17/7/2017).

Setelah cekcok mulut, hari selanjutnya SB dihadang di dekat sekolahnya dan diminta untuk pergi ke Thamrin City. Saat tiba di lokasi, sudah banyak teman-teman pelaku yang menunggu disana.

“Begitu cekcok mulut, mungkin cewek sama cewek, rupanya hari berikutnya si korban itu dihadang di dekat sekolahannya, disuruh ke Thamrin City. Di sana sudah ada teman-temannya nunggu, baru di sana dilakukan perbuatan (bully) itu,” jelas Mustakim.

Dalam video beredar disebutkan, dua orang pelaku yang dominan menganiaya korban menggunakan seragam SMP berwarna putih-biru. Keduanya menganiaya korban hingga tersungkur ke lantai.

Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang Kompol Mustakim membenarkan peristiwa tersebut terjadi di daerah Thamrin City, lantai 3A, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WIB, Jumat (14/7) lalu.

“Itu benar, kejadian itu, jadi peristiwanya itu sekitar jam 13.30 WIB di Thamrin City, lantai 3. Di situ memang kios-kiosnya kosong, lantai 3A itu memang tidak dipakai untuk dagang,” kata Mustakim saat dimintai konfirmasi, Senin (17/7).

Mustaqim menyatakan peristiwa bully itu melibatkan pelaku yang merupakan siswi SMP kelas I dan korban siswi SD kelas VI.

Setelah peristiwa tersebut, korban langsung melapor ke Polsek Tanah Abang pada Jumat (14/7), pukul 23.30 WIB. Saat itu pula polisi langsung melakukan visum terhadap korban di RSCM guna pemeriksaan lebih lanjut.

Jadi, hanya karena cekcok mulut itulah akhirnya membuat aksi bullying tersebut terjadi dan menyebabkan laporan kepada polisi.

Memang begitu disayangkan aksi bully tersebut, karena dampaknya begitu berbahaya bagi kesehatan mental sang korban bully. Semoga saja tidak akan ada kejadian berulang lagi yang akan meimpa atau dilakukan oleh para anak muda.